Sabtu, 13 April 2013
PERSAUDARAAN “ SETIA-HATI “ WINONGO TUNAS MUDA
Persaudaraan
“ SETIA-HATI “ disingkat S-H didirikan pada tahun 1903 oleh almarhum
Bapak Ki NGABEHI SOERODWIRJO dengan nama kecilnya MASDAN. Wafat pada
tanggal 10 November 1944, dimakamkan di makam desa Winongo, Kota madya Madiun. Ibu SOERODWIRJO ( Ibu Sarijati ) wafat pada tanggal 6 April 1969 dimakamkan di desa Winongo juga.
Tujuan / sasaran“ S-H “ yang ditempuh adalah :
Bela Negara, mengolah raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna
mendapatkan kesempurnaan hidup,kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan
bathin di dunia dan di akhirat,dengan jalan mengajarkan SILAT ( PENCAK
SILAT ) sebagai olah raga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh
yang sehat pula,yaitu dengan meninggalkan semua yang menjadi
larangan-larangan tuhan,dan melaksanakan semua perintah-perintahnya (
MENS SANA IN CORPORE SANO-AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR ).
Jelaslah
bahwa ajaran ini adalah ajaran mulia,edi peni dan adi luhung.Oleh
karena itu tidak mengherankan bagi kita bahwa segala bangsa dan semua
agama dapat menerimanya, khususnya bangsa Indonesia.
Sejak
tahun 1964, “ S-H “ mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini
disebabkan tidak lain karena keadaan juga, sebagian besar Saudara –
saudara “ S-H “ sudah banyak yang lanjut usia ( tua ), ditambah dengan
makin berkurangnya penerimaan Saudara baru. Banyak saudara “ S-H “ yang
sudah sepuh satu per satu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi
saudara “ S-H “, dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yang
demikian dibiarkan terus – menerus maka “ S-H “ lambat laun akan
mengalami kepunahan.
Untuk
menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran yang edi –
peni dan adi – luhung, maka pada tanggal 15 Oktober 1965, Kami (
Soewarno ) merasa terpanggil untuk bergerak ( mengaktifieer ) kegiatan –
kegiatan “S-H “. Dengan serentak gerakan ini mendapat perhatian yang
besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang
akhirnya berdaya guna untuk membantu HANKAM, serta ikut Memayu Hayuning
Bawono ( memelihara dan membangun keselamatn Negara / Dunia ), membantu
Negara / Pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.
Dengan
meningkatkan latihan jasmani ( pencak-silat ) dan latiahn rokhani (iman
dan taqwa kepada Tuhan), maka dapat diharapkan para pemuda kita sebagai
generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militant yang sangat
berguna bagi kepentingan Negara dan bangsa.
Latihan berarti juga membiasakan, kebiasaan inilah dapat disebut sebagai takdir yang kedua
( het gewoonte is de tweed natuur ). Kalau kita membiasakan baik, Tuhan
akan menakdirkan kita baik. Memang segala permulaan itu adalah sukar (
alle begin is moeilijk ) terutama jalan yang menuju kepada kebaikan –
kebaikan Syurga tentu banyak sekali rintangan – rintanganya, sebaliknya
jalan yang menuju kepada kejahatan, kaemaksiatan, Neraka selalu terhias
dengan bunga – bungaan yang serba indah dan harum ( de weg naar de hell
is met bloemen geplafeit ). Oleh karena itu harus ditanamkan juga kepada
para pemuda kita yaitu cinta kasih dan kasih saying. Sesama
manusia harus dicintai sebagaimana mencintai pada diri sendiri ( heb uw
naasten lief gelijik u zelven ) atau falsafah agama Hindu yang
mengajarkan kesosialan yang tanpa batas yang berbunyi : TAT TWAM ASI ( ia adalah kamu ). Kalau di cubit merasa sakit jangan mencubit orang lain atau dalam bahasa jawanya adalah : KEMBANG TEPUS KAKI (yen dijiwit kroso loro ojo njiwit liyan ).
Bagi
Tuhan semua manusia itu sama, yang berlainan hanya taqwanya kepada
Tuhan dan yang lebih taqwa itulah yang akan banyak mendapat keridhaan
Tuhan.
Ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa wajib direalisasikan dengan amalyah, ibadah
dan karya nyata dalam pembangunan. Membangun manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Maka wajib bagi setiap manusia Pancasilais yang membangun Indonesia
ini meresapi, menghayati dan mengamalkan ketaqwaan dalam arti yang
sebenarnya. Dalam perkembangan dunia ini. Tuhan senantiasa menjadikan
waktu – waktu pada saat – saat yang bersejarah sejak zaman purba sampai
akhir zaman. Sejarah itu merupakan guru dan suri tauladan bagi orang
yang suka mengambil pelajaran dari padanya.
Kita
ini khususnya para generasi muda sebagai generasi penerus harus pandai
mangambil hikmah dari peristiwa bersejarah untuk dijadikan suri tauladan
dalam berbuat dan bertindak.
Kepada
para Tunas Muda “ S-H “, diajarkan pelajaran Pencak Silat yang berasal
dari para pendekar terkenal ( sembilan orang pendekar ) dan yang
terakhir dari Bapak Ki Ngabehi Soerodwirjo, Saudara Tertua dalam
Persaudaraan “ SETIA – HATI “ Winongo (sebagaimana yang telah terurai
pada Lampiran – Lampiran diatas).
Dengan
metode yang demikian ini, maka seluruh pelajaran dengan mudah diserap
oleh para Tunas – Tunas Muda Kita yang dapat berhasil dengan sukses.
Kita selalu berpedoman :
A. A sense of purpose and direction ( rasa tujuan dan tanggung jawab seorang Pemimpin yang mempunyai cita – cita )
B. Integriteit ( rasa setia Saudara )
Salah satu ikatan yang penting yang menghubungkan seorang Pemimpin dengan pengikut – pengikutnya ialah “ Rasa Percaya “.
Para pengikut seorang Pemimpin ingin mendapat keyakinan bahwa kepentingan mereka selalu dipikirkan dan diperjuangkan. Para pengikut ingin diyakinkan bahwa kata –kata yang diucapkan oleh Pemimpinnya dapat dipercaya dan bahwa mereka tidak usah takut akan ditinggal atau dikhianati dalam waktu menghadapi kesulitan – kesulitan. Dengan demikian antara yang dipikirkan dan apa yang dilakukan oleh Pemimpin haruslah ada Harmoni dan Kesatuan.
“
The greate man does not think before hand of his words that they may be
greate. Not of his actions that they may be resolute, he simply speaks
and does what is right “
Kita
selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa segala sesuatu yang
digariskan oleh Pemerintah selalu dapat kita kerjakan / laksanakan
dengan sukses.
PANGESTU
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
mengapa Dia menitipkan padaku???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
mengapa Dia menitipkan padaku???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
TAT TWAM ASI
Umumnya
manusia lebih memikirkan egonya sendiri. Seolah-olah dunia ini menjadi
miliknya sendiri. Diberi satu minta dua, diberi dua minta tiga, diberi
tiga minta seratus, diberi seratus minta satu juta dan seterusnya. Tidak
ada kepuasan yang ada dalam diri seorang manusia. Tragisnya dari jutaan
manusia yang ada di dunia ini jika satu dengan lainnya memiliki sifat
egoisnya sendiri-sendiri, maka cepatlah rusak dunia ini. Bayangkan saja,
jika sudah menguasai hutan, maka ia bisa bertindak seenaknya sendiri
untuk mendapatkan keuntungan demi memuaskan egonya.
Setiap agama yang ada di dunia ini tidak mengajarkan manusia untuk hidup sendiri-sendiri. Islam sendiri mengajarkan manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal satu dengan lainnya. Demikian juga Hindu yang terkenal dengan ajaran Tat Twam Asi. Arti sebenarnya dari Tat Twam Asi adalah "aku adalah engkau, engkau adalah aku." Intinya adalah engkau dan aku adalah sama.
Ajaran Tat Twam Asi ini juga dipraktekkan dalam perjuangan pemimpin India Mahatma Ghandi dalam memerangi penjajah Inggris di negeri tersebut. Kalau kita mempelajari Tat Twam Asi secara sekilas, maka hal itu tampak remeh. Padahal jika didalami, makna yang ada sangatlah besar.
Tidak ada perbedaan antara manusia satu dengan lainnya. Semuanya berasal dari satu yakni GUSTI KANG MURBEHING DUMADI. Dan nantinya jika kehidupan yang dilakoni di dunia ini sudah usai, maka makhluk hidup semuanya juga akan kembali ke satu, GUSTI INGKANG MOHO SUCI.
Dalam ajaran Tat Twam Asi tidak hanya terbatas antara manusia dengan manusia lainnya. Tetapi juga antara manusia dengan hewan dan tumbuhan. Seperti disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa ada dua hakekat manusia hidup di dunia ini.
1. Tansah Manembah Marang GUSTI ALLAH
2. Apik Marang Sak Padha-Padhaning Ngaurip.
Nah, apik marang sak padha-padhaning Ngaurip itu bukan hanya antara manusia yang satu dengan lainnya, tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Kalau tidak ada keperluan, janganlah menyakiti tumbuhan dan hewan. Pasalnya, tumbuhan dan hewan itu juga sama-sama hidup. Mereka juga bernyawa.
Jika kita bisa menjaga keharmonisan antara sesama manusia, hewan dan tumbuhan, maka kita sudah menerapkan HAMEMAYU HAYUNING BAWONO (berusaha membuat cantiknya dunia). Oleh karena itu, manusia harus hidup saling hormat menghormati antara manusia yang satu dengan lainnya. Kalau Anda ingin dihormati, maka Anda harus menghormati orang lain dulu. Janganlah kita merasa orang harus menghormati kita dan kita lebih pintar, lebih kaya dan lebih-lebih lainnya dari orang lain.
Dengan Begitu, kita sudah bisa mengenal dan lebih mendalami arti Tat Twam Asi dan Hamemayu Hayuning Bawono yang merupakan satu dari hakekat hidup yang ditugaskan GUSTI ALLAH pada kita.
Setiap agama yang ada di dunia ini tidak mengajarkan manusia untuk hidup sendiri-sendiri. Islam sendiri mengajarkan manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal satu dengan lainnya. Demikian juga Hindu yang terkenal dengan ajaran Tat Twam Asi. Arti sebenarnya dari Tat Twam Asi adalah "aku adalah engkau, engkau adalah aku." Intinya adalah engkau dan aku adalah sama.
Ajaran Tat Twam Asi ini juga dipraktekkan dalam perjuangan pemimpin India Mahatma Ghandi dalam memerangi penjajah Inggris di negeri tersebut. Kalau kita mempelajari Tat Twam Asi secara sekilas, maka hal itu tampak remeh. Padahal jika didalami, makna yang ada sangatlah besar.
Tidak ada perbedaan antara manusia satu dengan lainnya. Semuanya berasal dari satu yakni GUSTI KANG MURBEHING DUMADI. Dan nantinya jika kehidupan yang dilakoni di dunia ini sudah usai, maka makhluk hidup semuanya juga akan kembali ke satu, GUSTI INGKANG MOHO SUCI.
Dalam ajaran Tat Twam Asi tidak hanya terbatas antara manusia dengan manusia lainnya. Tetapi juga antara manusia dengan hewan dan tumbuhan. Seperti disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa ada dua hakekat manusia hidup di dunia ini.
1. Tansah Manembah Marang GUSTI ALLAH
2. Apik Marang Sak Padha-Padhaning Ngaurip.
Nah, apik marang sak padha-padhaning Ngaurip itu bukan hanya antara manusia yang satu dengan lainnya, tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Kalau tidak ada keperluan, janganlah menyakiti tumbuhan dan hewan. Pasalnya, tumbuhan dan hewan itu juga sama-sama hidup. Mereka juga bernyawa.
Jika kita bisa menjaga keharmonisan antara sesama manusia, hewan dan tumbuhan, maka kita sudah menerapkan HAMEMAYU HAYUNING BAWONO (berusaha membuat cantiknya dunia). Oleh karena itu, manusia harus hidup saling hormat menghormati antara manusia yang satu dengan lainnya. Kalau Anda ingin dihormati, maka Anda harus menghormati orang lain dulu. Janganlah kita merasa orang harus menghormati kita dan kita lebih pintar, lebih kaya dan lebih-lebih lainnya dari orang lain.
Dengan Begitu, kita sudah bisa mengenal dan lebih mendalami arti Tat Twam Asi dan Hamemayu Hayuning Bawono yang merupakan satu dari hakekat hidup yang ditugaskan GUSTI ALLAH pada kita.
HAKEKAT HONOCOROKO
HA = Hana hurip wening suci
(Adanya hidup adalah kehendak yang Maha UCI)
NA = Nur candra,gaib candra,warsitaning candara
(harapan manusia hanya selalu ke sinar Ilahi)
CA = Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi
(satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal)
RA = Rasaingsun handulusih
(rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani)
KA = Karsaningsun memayuhayuning bawana
(hasrat diarahkan untuk kesejahteraan alam)
DA = Dumadining dzat kang tanpa winangenan
(menerima hidup apa adanya)
TA = Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa
(mendasar ,totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup)
SA = Sifat ingsun handulu sifatullah
(membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan)
WA = Wujud hana tan kena kinira
(ilmu manusia hanya terbatas namun bisa juga tanpa batas)
LA = Lir handaya paseban jati
(mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi)
PA = Papan kang tanpa kiblat
(Hakekat Allah yang ada di segala arah)
DhA = Dhuwur wekasane endek wiwitane
(Untuk bisa di atas tentu dimulai dari dasar)
JA = Jumbuhing kawula lan Gusti
(selalu berusaha menyatu -memahami kehendakNya)
YA = Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi
(yakin atas titah /kodrat Ilahi)
NYA = Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki
(memahami kodrat kehidupan)
MA = Madep mantep manembah mring Ilahi
(yakin - mantap dalam menyembah Ilahi)
GA = Guru sejati sing muruki
(belajar pada guru sejati)
BA = Bayu sejati kang andalani
(menyelaraskan diri pada gerak alam)
THA = Tukul saka niat
(sesuatu harus tumbuh dari niat)
NGA = Ngracut busananing manungso
(melepaskan egoisme pribadi-manusia)
(Adanya hidup adalah kehendak yang Maha UCI)
NA = Nur candra,gaib candra,warsitaning candara
(harapan manusia hanya selalu ke sinar Ilahi)
CA = Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi
(satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal)
RA = Rasaingsun handulusih
(rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani)
KA = Karsaningsun memayuhayuning bawana
(hasrat diarahkan untuk kesejahteraan alam)
DA = Dumadining dzat kang tanpa winangenan
(menerima hidup apa adanya)
TA = Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa
(mendasar ,totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup)
SA = Sifat ingsun handulu sifatullah
(membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan)
WA = Wujud hana tan kena kinira
(ilmu manusia hanya terbatas namun bisa juga tanpa batas)
LA = Lir handaya paseban jati
(mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi)
PA = Papan kang tanpa kiblat
(Hakekat Allah yang ada di segala arah)
DhA = Dhuwur wekasane endek wiwitane
(Untuk bisa di atas tentu dimulai dari dasar)
JA = Jumbuhing kawula lan Gusti
(selalu berusaha menyatu -memahami kehendakNya)
YA = Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi
(yakin atas titah /kodrat Ilahi)
NYA = Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki
(memahami kodrat kehidupan)
MA = Madep mantep manembah mring Ilahi
(yakin - mantap dalam menyembah Ilahi)
GA = Guru sejati sing muruki
(belajar pada guru sejati)
BA = Bayu sejati kang andalani
(menyelaraskan diri pada gerak alam)
THA = Tukul saka niat
(sesuatu harus tumbuh dari niat)
NGA = Ngracut busananing manungso
(melepaskan egoisme pribadi-manusia)
Rabu, 10 April 2013
cinta terhalang jarak
aku ingin memeluk mu erat,
mencium kening kamu :’)
aku katakan ” aku menyayangi mu lahir batin”
klo bisa aku ingin bertmu orang tua kamu , :’)
tp mungkin itu suatu hari aku bisa seperti itu pd mu …
ini lah LDR .
aku d sni masih setia menunggu mu tp jika kamu d sna tergoda dg seseorang … aku bisa apa ? :’)
menangis …
termenung …
Allah sedang menguji “kita”
sejauh mna kah & siapakah yg setia …
Allah pasti mempertemukan “kita” klo kmu yakin & sllu brdo’a
mukjizat Allah tak terduga Semua indah pada waktuny .
aku percya & aku masih bertahan d sni untuk mu …
Apakah Sobat Juga Pernah Merasakan Hal yg sama ??
Semoga jodoh kita adalah terbaik untuk dunia & akhirat.
mencium kening kamu :’)
aku katakan ” aku menyayangi mu lahir batin”
klo bisa aku ingin bertmu orang tua kamu , :’)
tp mungkin itu suatu hari aku bisa seperti itu pd mu …
ini lah LDR .
aku d sni masih setia menunggu mu tp jika kamu d sna tergoda dg seseorang … aku bisa apa ? :’)
menangis …
termenung …
Allah sedang menguji “kita”
sejauh mna kah & siapakah yg setia …
Allah pasti mempertemukan “kita” klo kmu yakin & sllu brdo’a
mukjizat Allah tak terduga Semua indah pada waktuny .
aku percya & aku masih bertahan d sni untuk mu …
Apakah Sobat Juga Pernah Merasakan Hal yg sama ??
Semoga jodoh kita adalah terbaik untuk dunia & akhirat.
¤¤ Derita-nya Jadi Cowok Jelek ¤¤
Kalau cowok ganteng pendiam, cewek- cewek bilang : Woow, cool banget..
Kalau cowok jelek pendiam, cewek-cewek bilang : Ih kuper..
Kalau cowok ganteng jomblo, cewek-cewek bilang : Pasti dia perfeksionis..
Kalau cowok jelek jomblo, cewek-cewek bilang : Sudah jelas.. kagak laku..
Kalau cowok ganteng berbuat jahat, cewek- cewek bilang : Nobody’s perfect..
Kalau cowok jelek berbuat jahat, cewek- cewek bilang : Tampangnya aja udah
kriminal..
Kalau cowok ganteng nolongin cewe yang diganggu preman, cewek-cewek bilang :
Wuih, jantan.. kayak di filem-filem..
Kalau cowok jelek nolongin cewe kyang diganggu preman, cewek-cewek bilang : Pasti
premannya temennya dia..
Kalau cowok ganteng dapet cewek cantik,
cewek-cewek bilang : Klop… serasi banget…
Kalau cowok jelek dapet cewek cantik, cewek-
cewek bilang : Pasti main dukun..
Kalau cowok ganteng diputusin cewek,
cewek-cewek bilang : Jangan sedih, kan masih ada aku..
Kalau cowok jelek diputusin cewek, cewek- cewek bilang : ...(Terdiam, tapi telunjuknya
meliuk-liuk dari atas ke bawah)
Kalau cowok ganteng ngaku indo, cewek-cewek bilang : Emang mirip-mirip bule sih..
Kalau cowok jelek ngaku indo, cewek-cewek
bilang : Pasti ibunya Jawa, bapaknya robot..
Kalau cowok ganteng penyayang binatang,
cewek-cewek bilang : Perasaannya halus..
Penuh cinta kasih..
Kalau cowok jelek penyayang binatang,
cewek-cewek bilang : Sesama keluarga
emang harus menyayangi…
Kalau cowok ganteng bawa BMW, cewek-
cewek bilang : Matching.. Keren luar dalem..
Kalau cowok jelek bawa BMW, cewek-cewek
bilang : Mas, majikannya mana??
Kalau cowok ganteng males difoto, cewek-
cewek bilang : Pasti takut fotonya kesebar-
sebar..
Kalau cowok jelek males difoto, cewek- cewek
bilang : Nggak tega ngeliat hasil cetakannya
ya??
Kalau cowok ganteng naek motor gede,
cewek-cewek bilang : Wah, kayak lorenzo
lamas.. bikin lemas..
Kalau cowok jelek naek motor gede, cewek-
cewek bilang : Awas!! mandragade lewat..
Kalau cowok ganteng nuangin air ke gelas
cewek, cewek-cewek bilang : Ini baru cowok
gentlemen..
Kalau cowok jelek nuangin air ke gelas cewek,
cewek-cewek bilang : Naluri pembantu
emang gitu..
Kalau cowok ganteng bersedih hati, cewek-
cewek bilang : Let me be your shoulder to cry
on..
Kalau cowok jelek bersedih hati, cewek-
cewek bilang : Cengeng amat!!!…ini laki-laki
apa bukan sih?!!
INSPIRASI PANGESTU
Aku mempunyai pasangan hidup
Saat senang aku cari pasanganku
Saat sedih aku cari orang tua
Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku
Saat gagal aku ceritakan pada bapak
Saat bahagia aku peluk erat pasanganku
Saat sedih aku peluk erat ibuku
Saat liburan aku bawa pasanganku
Saat aku sibuk, anak kuantar ke rumah bapak
Saat sambut valentine, selalu beri hadiah pada pasangan.
Saat sambut hari ibu, aku cuma ucapkan “Selamat Hari ibu”
Selalu aku ingat pasanganku
Selalu ibu yang ingat aku
Setiap saat aku akan telpon pasanganku
Kalau ingat aku akan telpon orang tuaku
Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu
* Renungkan :
“Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja…bolehkah kau kirim uang untuk orang tuamu?
Ibu tdk mnta banyak, lima puluh ribu sebulan pun cukuplah”.
Berderai air mata jika kita mendengarnya . . .
Tapi kalau mereka sudah tiada . . . Ibu . . Ayah .. Aku Rindu . . . . Sangat Rindu . . . .
Saat senang aku cari pasanganku
Saat sedih aku cari orang tua
Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku
Saat gagal aku ceritakan pada bapak
Saat bahagia aku peluk erat pasanganku
Saat sedih aku peluk erat ibuku
Saat liburan aku bawa pasanganku
Saat aku sibuk, anak kuantar ke rumah bapak
Saat sambut valentine, selalu beri hadiah pada pasangan.
Saat sambut hari ibu, aku cuma ucapkan “Selamat Hari ibu”
Selalu aku ingat pasanganku
Selalu ibu yang ingat aku
Setiap saat aku akan telpon pasanganku
Kalau ingat aku akan telpon orang tuaku
Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu
* Renungkan :
“Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja…bolehkah kau kirim uang untuk orang tuamu?
Ibu tdk mnta banyak, lima puluh ribu sebulan pun cukuplah”.
Berderai air mata jika kita mendengarnya . . .
Tapi kalau mereka sudah tiada . . . Ibu . . Ayah .. Aku Rindu . . . . Sangat Rindu . . . .
--== AKU MENCINTAIMU ==--
1. Saat kamu 5 thn, aku bilang aku cinta padamu kau bertanya "itu apa sih?"
2. Saat kamu 15 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu malu dgn muka memerah, menunduk dan tersenyum
3. Saat kamu 20 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu meletakkan kepalamu dipundakku, memegang tanganku, seolah takut aku akan menghilang.. dan pergi jauh
4. Saat kamu 25 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu menyiapkan sarapan, dan mencium keningku sambil berkata,"Sebaiknya kamu cepat makan, nanti terlambat"
5. saat kamu 30thn, aku bilang aku cinta padamu,.kamu menjawab, "klo kamu memang cinta padaku, pulanglah lebih awal dari kantor"
6. Saat kamu 40 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu membersihkan meja makan dan berkata, " baik sayang, tapi ini sudah waktunya membantu anak2x mengerjakannya tugasnya.."
7. Saat kamu 50 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu hanya tersenyum
8. Saat kamu 60 thn, aku bilang aku cinta padamu,..kamu asyik menjahit dan tertawa mendengarnya
9. Saat kamu 70 thn, aku bilang aku cinta padamu. Kita duduk berdua diatas kursi goyang. dengan kacamata sambil membacakan surat cinta yang pernah kamu buat 50 thn yang lalu... tangan kita saling berpegangan
10. Saat kamu 80 thn, kamu bilang kamu cintapadaku. Aku hanya diam tapi mataku berlinang air mata. hari itu adalah hari yang paling membahagiakan bagiku karena kamu bilang kamu cinta padaku!
coretan PANGESTU
Percaya saja, tidak ada orang yang bisa menjadi kekasih terbaikmu tanpa engkau menjadikanya yang terbaik.
Cinta itu sederhana,
jika engkau jujur dan setia,
maka engkau akan mendapatkan kebahagianyang mengalir dalam hidupmu.
namun, akan menjadi perih dan menyakitkan jika engkau mengkhianatinya dan menyakitinya.
karena segala sesuatunya akan memperoleh balasanya tersendiri.
So, hargai yang saat ini mencintaimu.
jangan sakiti dia, karena engkau tak akan mungkin menemukan seseorang yang tulus mencintaimu dengan ke
Cinta itu sederhana,
jika engkau jujur dan setia,
maka engkau akan mendapatkan kebahagianyang mengalir dalam hidupmu.
namun, akan menjadi perih dan menyakitkan jika engkau mengkhianatinya dan menyakitinya.
karena segala sesuatunya akan memperoleh balasanya tersendiri.
So, hargai yang saat ini mencintaimu.
jangan sakiti dia, karena engkau tak akan mungkin menemukan seseorang yang tulus mencintaimu dengan ke
JAMAN EDAN
polahe wong Jawa kaya gabah diinteri endi sing bener endi sing sejati para tapa padha ora wani padha wedi ngajarake piwulang adi salah-salah anemani pati tingkah laku orang Jawa seperti gabah ditampi mana yang benar mana yang asli para pertapa semua tak berani takut menyampaikan ajaran benar salah-salah dapat menemui ajal banjir bandang ana ngendi-endi gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti banjir bandang dimana-mana gunung meletus tidak dinyana-nyana, tidak ada isyarat dahulu sangat benci terhadap pendeta yang bertapa, tanpa makan dan tidur karena takut bakal terbongkar rahasianya siapa anda sebenarnya . pancen wolak-waliking jaman amenangi jaman edan ora edan ora kumanan sing waras padha nggagas wong tani padha ditaleni wong dora padha ura-ura beja-bejane sing lali, isih beja kang eling lan waspadha sungguh zaman gonjang-ganjing menyaksikan zaman gila tidak ikut gila tidak dapat bagian yang sehat pada olah pikir para petani dibelenggu para pembohong bersuka ria beruntunglah bagi yang lupa, masih beruntung yang ingat dan waspada . ratu ora netepi janji musna kuwasa lan prabawane akeh omah ndhuwur kuda wong padha mangan wong kayu gligan lan wesi hiya padha doyan dirasa enak kaya roti bolu yen wengi padha ora bisa turu raja tidak menepati janji kehilangan kekuasaan dan kewibawaannya banyak rumah di atas kuda orang makan sesamanya kayu gelondongan dan besi juga dimakan katanya enak serasa kue bolu malam hari semua tak bisa tidur . sing edan padha bisa dandan sing ambangkang padha bisa nggalang omah gedong magrong-magrong yang gila dapat berdandan yang membangkang semua dapat membangun rumah, gedung-gedung megah
. wong dagang barang sangsaya laris, bandhane ludes akeh wong mati kaliren gisining panganan akeh wong nyekel bendha ning uriping sengsara orang berdagang barang makin laris tapi hartanya makin habis banyak orang mati kelaparan di samping makanan banyak orang berharta namun hidupnya sengsara . wong waras lan adil uripe ngenes lan kepencil sing ora abisa maling digethingi sing pinter duraka dadi kanca wong bener sangsaya thenger-thenger wong salah sangsaya bungah akeh bandha musna tan karuan larine akeh pangkat lan drajat padha minggat tan karuan sebabe orang waras dan adil hidupnya memprihatinkan dan terkucil yang tidak dapat mencuri dibenci yang pintar curang jadi teman orang jujur semakin tak berkutik orang salah makin pongah banyak harta musnah tak jelas larinya banyak pangkat dan kedudukan lepas tanpa sebab
. bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret sakilan bumi dipajeki wong wadon nganggo panganggo lanang iku pertandhane yen bakal nemoni wolak-walike zaman bumi semakin lama semakin sempit sejengkal tanah kena pajak wanita memakai pakaian laki-laki itu pertanda bakal terjadinya zaman gonjang-ganjing . akeh wong janji ora ditepati akeh wong nglanggar sumpahe dhewe manungsa padha seneng ngalap, tan anindakake hukuming Allah barang jahat diangkat-angkat barang suci dibenci banyak orang berjanji diingkari banyak orang melanggar sumpahnya sendiri manusia senang menipu tidak melaksanakan hukum Allah barang jahat dipuja-puja barang suci dibenci . akeh wong ngutamakake royal lali kamanungsane, lali kebecikane lali sanak lali kadang akeh bapa lali anak akeh anak mundhung biyung sedulur padha cidra keluarga padha curiga kanca dadi mungsuh manungsa lali asale banyak orang hamburkan uang lupa kemanusiaan, lupa kebaikan lupa sanak saudara banyak ayah lupa anaknya banyak anak mengusir ibunya antar saudara saling berbohong antar keluarga saling mencurigai kawan menjadi musuh manusia lupa akan asal-usulnya . ukuman ratu ora adil akeh pangkat jahat jahil kelakuan padha ganjil sing apik padha kepencil akarya apik manungsa isin luwih utama ngapusi hukuman raja tidak adil banyak yang berpangkat, jahat dan jahil tingkah lakunya semua ganjil yang baik terkucil berbuat baik manusia malah malu lebih mengutamakan menipu . wanita nglamar pria isih bayi padha mbayi sing pria padha ngasorake drajate dhewe wanita melamar pria masih muda sudah beranak kaum pria merendahkan derajatnya sendiri
. wong golek pangan pindha gabah den interi sing kebat kliwat, sing kasep kepleset sing gedhe rame, gawe sing cilik keceklik sing anggak ketenggak, sing wedi padha mati nanging sing ngawur padha makmur sing ngati-ati padha sambat kepati-pati tingkah laku orang mencari makan seperti gabah ditampi yang cepat mendapatkan, yang lambat terpeleset yang besar beramai-ramai membuat yang kecil terjepit yang angkuh menengadah, yang takut malah mati namun yang ngawur malah makmur yang berhati-hati mengeluh setengah mati . cina alang-alang keplantrang dibandhem nggendring melu Jawa sing padha eling sing tan eling miling-miling mlayu-mlayu kaya maling kena tuding eling mulih padha manjing akeh wong injir, akeh centhil sing eman ora keduman sing keduman ora eman cina berlindung karena dilempari lari terbirit-birit ikut orang Jawa yang sadar yang tidak sadar was-was berlari-lari bak pencuri yang kena tuduh yang tetap tinggal dibenci banyak orang malas, banyak yang genit yang sayang tidak kebagian yang dapat bagian tidak sayang . selet-selete yen mbesuk ngancik tutuping tahun sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu bakal ana dewa ngejawantah apengawak manungsa apasurya padha bethara Kresna awatak Baladewa agegaman trisula wedha jinejer wolak-waliking zaman wong nyilih mbalekake, wong utang mbayar utang nyawa bayar nyawa utang wirang nyaur wirang selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun (sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu) akan ada dewa tampil berbadan manusia berparas seperti Batara Kresna berwatak seperti Baladewa bersenjata trisula wedha tanda datangnya perubahan zaman orang pinjam mengembalikan, orang berhutang membayar hutang nyawa bayar nyawa hutang malu dibayar malu . sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa ngalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener lawase pitung bengi, parak esuk bener ilange bethara surya njumedhul bebarengan sing wis mungkur prihatine manungsa kelantur-lantur iku tandane putra Bethara Indra wus katon tumeka ing arcapada ambebantu wong Jawa sebelumnya ada pertanda bintang pari panjang sekali tepat di arah Selatan menuju Timur lamanya tujuh malam hilangnya menjelang pagi sekali bersama munculnya Batara Surya bebarengan dengan hilangnya kesengsaraan manusia yang berlarut-larut itulah tanda putra Batara Indra sudah nampak datang di bumi untuk membantu orang Jawa . dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan wetane bengawan banyu andhedukuh pindha Raden Gatotkaca arupa pagupon dara tundha tiga kaya manungsa angleledha asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah Timur sebelah timurnya bengawan berumah seperti Raden Gatotkaca berupa rumah merpati susun tiga seperti manusia yang menggoda . akeh wong dicakot lemut mati akeh wong dicakot semut sirna akeh swara aneh tanpa rupa bala prewangan makhluk halus padha baris, pada rebut benere garis tan kasat mata, tan arupa sing madhegani putrane Bethara Indra agegaman trisula wedha momongane padha dadi nayaka perang perange tanpa bala sakti mandraguna tanpa aji-aji banyak orang digigit nyamuk, mati banyak orang digigit semut, mati banyak suara aneh tanpa rupa pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar tak kelihatan, tak berbentuk yang memimpin adalah putra Batara Indra, bersenjatakan trisula wedha para asuhannya menjadi perwira perang jika berperang tanpa pasukan sakti mandraguna tanpa azimat . apeparap pangeraning prang tan pokro anggoning nyandhang ning iya bisa nyembadani ruwet rentenging wong sakpirang-pirang sing padha nyembah reca ndhaplang, cina eling seh seh kalih pinaringan sabda hiya gidrang-gidrang bergelar pangeran perang kelihatan berpakaian kurang pantas namun dapat mengatasi keruwetan orang banyak yang menyembah arca terlentang cina ingat suhu-suhunya dan memperoleh perintah, lalu melompat ketakutan . putra kinasih swargi kang jumeneng ing gunung Lawu hiya yayi bethara mukti, hiya krisna, hiya herumukti mumpuni sakabehing laku nugel tanah Jawa kaping pindho ngerahake jin setan kumara prewangan, para lelembut ke bawah perintah saeko proyo kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda landhepe triniji suci bener, jejeg, jujur kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong putra kesayangan almarhum yang bermukim di Gunung Lawu yaitu Kyai Batara Mukti, ya Krisna, ya Herumukti menguasai seluruh ajaran (ngelmu) memotong tanah Jawa kedua kali mengerahkan jin dan setan seluruh makhluk halus berada dibawah perintahnya bersatu padu membantu manusia Jawa berpedoman pada trisula weda tajamnya tritunggal nan suci benar, lurus, jujur didampingi Sabdopalon dan Noyogenggong . pendhak Sura nguntapa kumara kang wus katon nembus dosane kadhepake ngarsaning sang kuasa isih timur kaceluk wong tuwa paringane Gatotkaca sayuta tiap bulan Sura sambutlah kumara yang sudah tampak menebus dosa dihadapan sang Maha Kuasa masih muda sudah dipanggil orang tua warisannya Gatotkaca sejuta . idune idu geni sabdane malati sing mbregendhul mesti mati ora tuwo, enom padha dene bayi wong ora ndayani nyuwun apa bae mesthi sembada garis sabda ora gentalan dina, beja-bejane sing yakin lan tuhu setya sabdanira tan karsa sinuyudan wong sak tanah Jawa nanging inung pilih-pilih sapa ludahnya ludah api sabdanya sakti (terbukti) yang membantah pasti mati orang tua, muda maupun bayi orang yang tidak berdaya minta apa saja pasti terpenuhi garis sabdanya tidak akan lama beruntunglah bagi yang yakin dan percaya serta menaati sabdanya tidak mau dihormati orang se tanah Jawa tetapi hanya memilih beberapa saja . waskita pindha dewa bisa nyumurupi lahire mbahira, buyutira, canggahira pindha lahir bareng sadina ora bisa diapusi marga bisa maca ati wasis, wegig, waskita, ngerti sakdurunge winarah bisa pirsa mbah-mbahira angawuningani jantraning zaman Jawa ngerti garise siji-sijining umat Tan kewran sasuruping zaman pandai meramal seperti dewa dapat mengetahui lahirnya kakek, buyut dan canggah anda seolah-olah lahir di waktu yang sama tidak bisa ditipu karena dapat membaca isi hati bijak, cermat dan sakti mengerti sebelum sesuatu terjadi mengetahui leluhur anda memahami putaran roda zaman Jawa mengerti garis hidup setiap umat tidak khawatir tertelan zama. mula den upadinen sinatriya iku wus tan abapa, tan bibi, lola awus aputus weda Jawa mung angandelake trisula landheping trisula pucuk gegawe pati utawa utang nyawa sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda oleh sebab itu carilah satria itu yatim piatu, tak bersanak saudara sudah lulus weda Jawa hanya berpedoman trisula ujung trisulanya sangat tajam membawa maut atau utang nyawa yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan . sirik den wenehi ati malati bisa kesiku senenge anggodha anjejaluk cara nistha ngertiyo yen iku coba aja kaino ana beja-bejane sing den pundhuti ateges jantrane kaemong sira sebrayat pantang bila diberi hati mati dapat terkena kutukan senang menggoda dan minta secara nista ketahuilah bahwa itu hanya ujian jangan dihina ada keuntungan bagi yang dimintai artinya dilindungi anda sekeluarga . ing ngarsa Begawan dudu pandhita sinebut pandhita dudu dewa sinebut dewa kaya dene manungsa dudu seje daya kajawaake kanti jlentreh gawang-gawang terang ndrandhang di hadapan Begawan bukan pendeta disebut pendeta bukan dewa disebut dewa namun manusia biasa bukan kekuatan lain diterangkan jelas bayang-bayang menjadi terang benderang . aja gumun, aja ngungun hiya iku putrane Bethara Indra kang pambayun tur isih kuwasa nundhung setan tumurune tirta brajamusti pisah kaya ngundhuh hiya siji iki kang bisa paring pituduh marang jarwane jangka kalaningsun tan kena den apusi marga bisa manjing jroning ati ana manungso kaiden ketemu uga ana jalma sing durung mangsane aja sirik aja gela iku dudu wektunira nganggo simbol ratu tanpa makutha mula sing menangi enggala den leluri aja kongsi zaman kendhata madhepa den marikelu beja-bejane anak putu jangan heran, jangan bingung itulah putranya Batara Indra yang sulung dan masih kuasa mengusir setan turunnya air brajamusti pecah memercik hanya satu ini yang dapat memberi petunjuk tentang arti dan makna ramalan saya tidak bisa ditipu karena dapat masuk ke dalam hati ada manusia yang bisa bertemu tapi ada manusia yang belum saatnya jangan iri dan kecewa itu bukan waktu anda memakai lambang ratu tanpa mahkota sebab itu yang menjumpai segeralah menghormati, jangan sampai terputus, menghadaplah dengan patuh keberuntungan ada di anak cucu . iki dalan kanggo sing eling lan waspada ing zaman kalabendu Jawa aja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa cures ludhes saka braja jelma kumara aja-aja kleru pandhita samusana larinen pandhita asenjata trisula wedha iku hiya pinaringaning dewa inilah jalan bagi yang ingat dan waspada pada zaman kalabendu Jawa jangan melarang dalam menghormati orang berupa dewa yang menghalangi akan sirna seluruh keluarga jangan keliru mencari dewa carilah dewa bersenjata trisula wedha itulah pemberian dewa . nglurug tanpa bala yen menang tan ngasorake liyan para kawula padha suka-suka marga adiling pangeran wus teka ratune nyembah kawula angagem trisula wedha para pandhita hiya padha muja hiya iku momongane kaki Sabdopalon sing wis adu wirang nanging kondhang genaha kacetha kanthi njingglang nora ana wong ngresula kurang hiya iku tandane kalabendu wis minger centi wektu jejering kalamukti andayani indering jagad raya padha asung bhekti menyerang tanpa pasukan bila menang tak menghina yang lain rakyat bersuka ria karena keadilan Yang Kuasa telah tiba raja menyembah rakyat bersenjatakan trisula wedha para pendeta juga pada memuja itulah asuhannya Sabdopalon yang sudah menanggung malu tetapi termasyhur segalanya tampak terang benderang tak ada yang mengeluh kekurangan itulah tanda zaman kalabendu telah usai berganti zaman penuh kemuliaan memperkokoh tatanan jagad raya semuanya menaruh rasa hormat yang tinggi Kalau dilihat di masa sekarang maka akan dapat dibenarkan ramalan prabu jayabaya ini : 1. Wong rebutan kekuasaan contoh dadi PNS gawe duwit Dadi DPR gawe duwit 2. Bocah jek patute sekolah wis gendong anak contoh LKMD lamar keri meteng disik 3. Wong salah ora di ukum contoh Koruptor banyak yang bebas. JJS 4. Wong usaha swasta podo bangkrut\ 5. Arep nguyuh arep ngising bayar contoh ora onok WC umum gratis 6. Samubarang di pajeki contoh parkir motor di bayar 7. lan sakteruse opo yo
MEMORY 1998
Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah
Pernah kita sama sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah
Kau
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku
Sobat
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
lagu dari seorang yang tidak gila pangkat dan jabatan
Untuk Sebuah Nama
Seputih cinta ini ingin kulukiskan di dasar hatiku
Kesetiaan janjiku untuk pertahankan kasihku padamu
Bukalah mata hati
Ku masih cumbui bayang dirimu di dalam mimpi
Yang mungkin tak kan pernah membawamu di genggamku
Dirimu di hatiku, tak lekang oleh waktu
Meski kau bukan milikku
Intan permata yang tak pudar,
Tetap bersinar mengusik kesepian jiwaku
Ku coba memahami,
Bimbangnya nurani tuk pastikan semua
Tak akan ku ingkari,
Terlalu banyak cinta yang mengisi datang dan pergi
Namun tak pernah bisa,
Lenyapkanmu di benakku…
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah
Pernah kita sama sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah
Kau
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku
Sobat
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
lagu dari seorang yang tidak gila pangkat dan jabatan
Untuk Sebuah Nama
Seputih cinta ini ingin kulukiskan di dasar hatiku
Kesetiaan janjiku untuk pertahankan kasihku padamu
Bukalah mata hati
Ku masih cumbui bayang dirimu di dalam mimpi
Yang mungkin tak kan pernah membawamu di genggamku
Dirimu di hatiku, tak lekang oleh waktu
Meski kau bukan milikku
Intan permata yang tak pudar,
Tetap bersinar mengusik kesepian jiwaku
Ku coba memahami,
Bimbangnya nurani tuk pastikan semua
Tak akan ku ingkari,
Terlalu banyak cinta yang mengisi datang dan pergi
Namun tak pernah bisa,
Lenyapkanmu di benakku…
joko gundala
AKU yang sesungguhnya adalah perbendaharaan kata yang tersembunyi.
Jika engkau ingin menemui – KU
Selamilah ke dalam samudera batinmu paling dalam.
Yang Gelap dan Terangnya takkan terjangkau oleh pandangan mata Jasmanimu.
Karena AKU tidak berada di dalam gelap dan terangnya pandangan matamu yang PALSU dan MENYESATKAN jalanmu.
AKU adalah Spirit yang “ TULIS TANPO PAPAN KASUNYATAN “
AKU adalah Substansi yang “ GUMANTUNG TANPO CENTHELAN “
AKU adalah Esensi yang “ LUNGGUH DUMUNUNG neng BATIN sing SUCI “
Ketika AKU terkurung oleh badan jasmani.
AKU lah yang DZAHIR.
Mengejahwantah dalam ASMA, SIFAT dan AF’AL yang “ SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE “
Tetapi…., Ketika AKU mengurung dan menyelimuti badan Jasmani.
AKU lah yang BATIN.
Mengejahwantah dalam DZAT yang ” TAN KENO KINOYO NGOPO
Sopo to aku iki
Pitakonan
kang rasah digawe pitakonan. Amargo pitakonan kuwi wis nggowo jawabane
dhewe. Jawabane yo mung ono ing awak. Awak kang ora mung mligi wadag.
Nanging awak kang nyawiji jiwo lan rogo.
Ono ing sak njerone rogo, ono jiwo. Jiwo kuwi kang diarani ruh.
Wong
sing eling lan waspodo. Wis kudu murwani mawas karo sejatining diri
kanthi ati kang wening. Sejatining diri yaiku anamung ruh kang lumaku
ing sakndhuwure bumi. Yo aneng sakndhuwure jagat iki. Lumaku kanthi
digawani ubo rampe kanggo ngupoyo urip lan panguripan. Ubo rampe kang
ugo ora njaluk, nanging diparingi. Wadag, pikiran, howo nafsu, lan ponco
ndriyo. Kabeh kanthi kersaning Pangeran, Gusti Allah SWT Kang Moho
Kuwoso lan Moho Mirah.
Ora
ono ruh kang sadar lan nyengojo tumurun ing bumi iki. Amargo kuwi
sakbanjure diarani insan, yaiku kang lalen. Lali marang sangkan paraning
dumadi. Lali seko ngendi asale. Kabeh ngerti-ngerti wis manjing ono ing
rogo kang mbrojol seko guwo garbo. Banjur lumaku nglakoni opo kang dadi
pepestene, yo jodo, rejeki, lan pati. Lumaku kang ora suwe. Sak kedhepe
mripat. Terus lap dicemplungake maneh ragane ing saknjeroning bumi.
Iku
makno seko sejatining diri. Ora liyo yo anamung ruh kang kabuntel rogo.
Ruh kang asale seko alam azali. Alame ruh sakdurunge ditumurunake aneng
bumi. Alam azali kang ugo nduwe makno alam perjanjen. Panggonane ruh
rikolo mantep ngucapke janji, yo kuwi janji menowo ing jagat iki mligi
iman lan takwa, nglakoni ngibadah lan manembah ing Ngarso Gusti Kang
Moho Tunggal, iyo iku Gusti Allah SWT.
Sopo
wae, kabeh wae, opo wae kang dadi gaweane, kepiye wae penganggone, ono
ing ngendi wae panggonane, ora ono sing luput seko sejatining diri.
Sejatining sopo to aku iki. Ananging sakbanjure ruh kang tumurun lan
lumaku ing jagat iki, yo anamung kacacah dadi loro. Sing sepisan, ruh
sing nurut marang pituduh kang ngelingke marang janjine rikolo ono ing
alam azali. Sing kapindho, ruh sing mung sawantah nuruti bisikane
syetan, howo nepsu sesat lan akal pikiran sing nerjang dhawuhe Gusti,
nglirwak’ake pituduh sejatining diri. Pituduh kang nyoto. Yo qur’an lan
hadist. Pituduh kang ndalanke menungso yo ruh iki, marang pepesten kang
apik. Pepesten kang nggowo ruh didalanke marang janjine rikolo aneng
alam azali.
Sakwise
mawas marang sejatining diri. Sadar sopo to aku iki. Lan wis mahami
seko ngendi asale, yo sangkan paraning dumadi. Sakbanjure mawas ing
wasonone. Arep neng endi ruh iki sakrampunge lelakon nglalari jagat
royo. Ora liyo, ruh iku bali maneh ono ing sejatining urip, urip kang
sejati. Urip sakwise mati. Nerusake urip kang sakbenere, urip kang sak
lawas-lawase. Ruh sing apik, sing nurut marang pituduh, bakal mulih neng
panggonan kang sak apik-apik e. Ruh sing ora apik, sing ora nurut karo
pituduh, bakal mulih neng panggonan kang sak olo-olo ne.
Kuwi
kabeh yo sejatining diri, sopo to aku iki. Menowo wis mawas, opo maneh
wis nemu opo kang dadi sejatining diri, kawulaning Gusti. Kudune wis ora
kaget maneh karo opo wae kedadean. Yo kedadean kang dilakoni awak, ugo
kedadean mobah mosik’ing ngalam ndonya. Dadine mung sakdermo nglakoni.
Amargo kabeh kedadean ing jagat iki, mung wewayangan. Geber wewayangan
kang dinggo nggodog ruh sing kabuntel wadag, tumuju bali ono ing uni, yo
ora liyo anamung ruh kang lumaku mung sak oncatan wektu ono ing bumi
iki. Sedelok, ananging nemtok’ake kahanan sakbanjure. Ojo pangling maneh
karo opo wae. Pangkat, drajat, semat, tumurunan, kasugihan,
kemelaratan, kabeh mung sandangan. Tumuju ndlosor kang kudune kanggo
ngibadah, manembah mring Gusti Kang Akaryo Jagat.
Rabu, 03 April 2013
MASKUMAMBANG
Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang
Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang
Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan
KINANTI
Jabang bayi wodhing ati kinanti
Kinanti kinanten di tuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngrekso peparing gusti
Rina dumugeng wengi
Tan pegat piwulang siji
Dupi karso Agomo ageming aji
Dados priyayi ing teladan bumi
Terjemah:
Bayi adalah jembatan hati yang berharap tuntunan
Ditunutun, digandeng itu yang menjadi artinya
Bapak Ibu selalu bermodal teliti (telaten)
Merawat amanah Tuhan Yang Maha Esa
Dari Siang sampai Malam hari
Berharap menjadi manusia yang beragama berakhlak mulia
Berharap menjadi manusia yang dihargai dalam kehidupannya di muka Bumi
Kinanthi:Dituntun, digandeng
SINOM
Tembang sinom pangeran katon
Nyangking rina wengi mbabar lelakon
Rikolo bayi banyu gege wus keprabon
Najan gede nanging jiwa isih enom
Bedane wus ora turu nang pangkon
Pindo lakune dina mangulon
Satindake dadi lakon
Satindake dadi pitakon
Ywa nganti luput dadi layon
Sinom: Si-enom, nom-noman, remaja
Terjemah:
Nyanyian Remaja bagai penampakan sang pangeran
Membawa siang malam, membuka cita-citanya
Di saat bayi dimandikan dan menjadi remaja
Meskipun besar jasmaninya tetapi jiwanya masih muda
Yang membedakan, tidurnya tidak lagi dipangkuan
Seperti hari-hari berjalan ke arah barat
Setiap tindakannya menjadi lakon
Setiap tindakannya menjadi pertanyaan
Jika tidak hati-hati dapat tidak tertolong
DHANDANGGULO
Angen manis puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede dewasa salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom gampang kena reka
Mulo enom pikir gampang keno asmara
Mulo enom pikir gampang keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan mampu ngudar panca driya
Mung manis manis kang dadi sedya
Tan weruh manis pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka
Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda mudah terperdaya
Karena darah muda gampang kena asmara
Karena darah muda gampang tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak mampu membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu karena tak mampu membuka panca indera
Apabila manusia tak terurus......celaka
Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis
ASMARADANA
Pepajange tembang asmaradana
Panjange den arani asmara dahana
Werdine sifat janmo jroning asmara
Pinda padang rembulan padange rina
Wong enom tan waskito rusaking jiwa raga
Tan emut welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Dadi lakon keprabon pinda raja
Terjemah:
Hiasan tembang asmaradana
Singkatan dari asmara dahana (asmara yang berapi-api)
Rahasianya sifat manusia dalam asmara
Seperti terangnya rembulan terangnya matahari
Remaja yang tidak waspada merusakkan jiwa dan raga
Tak ingat pesan Bapak dan Ibunya
Api membakar, gelorakan lagu asmara
Menjadi lakon(tokoh idola), bagaikan raja berkuasa
Asmaradana: Asmara Dahana(api asmara, gelora cinta)
GAMBUH
Paribasan basa gampang nambuh
Banyubening ora weruh
Jejogetan turut dalan ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel ngaku gampang nambuh
Yen ta lara wus tekan abuh
Yen sare awan tangine tan krungu subuh
Kang tinandur ra ana kang diunduh
Bapa biyung njelih sora…….aduh
Terjemah:
Istilah bahasanya cuek, acuh tak acuh
Seperti air jernih yang tak terlihat
Menari sepanjang jalan tak merasa malu
Tak patuh pesan Bapak Ibu
Sulit berkata jujur, acuh tak acuh
Jika itu sakit, maka sudah bengkak dan kronis
Jika tidur, bangun siang, tak mendengar suara adzan subuh
Hasil perbuatannya itu banyak yang tak berguna
Bapak Ibu berteriak........ aduh!
Gambuh: Gampang Nambuh, Cuek:Acuh Tak Acuh
DURMA
Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoko duroko dursila
Dur iku durmogati dursosono duryudono
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena
Terjemah:
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
Seperti itu,
maksud pengertian sekenanya
PANGKUR
Kadya kesandung malih mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine Gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku Werdine macapat dudu turu nglindur
Urip kudu ngilo banyu bening sumur
Ati rasa pakarti wus tinandur
Ora akur pakarti udur kudu dicukur
Lakune ding ngepange arep mungkur
Kepesten nyangking kidung pangkur
Pangkur ngepange karep arep mungkur
Pinda lakune wus celak pegat umur
Pinda wadine mijil dongeng pangkur
Cilakane menus belis ninggal pitutur
Tan weruh ragane ancur
Kepetak jroning kubur
Terjemah:
Seperti tersandung, menengok ke belakang
Panjang jalan, panjangnya umur
Rahasia Tuhan, rahasia alam kubur
Membaca sifat, tak dibaca ngawur
Itu maksud Mocopat, bukan tidur mengigau
Hidup perlu bercermin pada air sumur yang bening
Hati merasa telah menanam benih kebaikan
Tak sepakat, perilaku tercela, berani mencukur
Perjalanan haria, bercabangnya pikir karena telah uzur
Kepastian membawa, memahami tembang Pangkur
Pangkur, hidup dipersimpangan masa remaja dan masa tua
Sepertinya perjalanan dekat dengan kematian
Seperti rahasia lagu Mijil sampai pada Pangkur
Celaka.... manusia tak berbudi, meninggalkan pesan-pesan orang tuanya
Tak mengerti disaat raga akan hancur
Karena dikubur dalam tanah
Pangkur: Ngepang Mungkur, Bercabang menjelang uzur
MEGATRUH
Ana pegat ora aruh-aruh
Ana pegat ora ana sing weruh
Wit bondo uwoh dosa tan wanuh
Wis lali crita nabi Nuh
Urip tan mampu ngudar kawruh
Urip ngumbar uyuh
Dupi eling raring puspita megatruh
Jroning Mijil tumekeng sinom pupuh
Alam batin mangsih mungsuh
Alam padang tan ngangsu kawruh
Yen wus tumekeng raga pegatan ruh
Raga sukma dumunung ora weruh
Gara-gara tan esti gusti paring dawuh
Terjemah:
Perpisahan tak pernah memberi tahu
Perpisahan tak ada yang tahu
Dunia materi berbuah dosa, tak mengerti
Tak ingat cerita nabi Nuh
Hidup tak mampu memahami baik dan buruk
Hidup hanya kencing di sembarang tempat
Ketika ingat menjelang ajal
Saat lahir dan hidup dalam dunia remaja
Dalam jiwa bertemu musuh
Dalam kehidupan tidak menimba pengetahuan
Jika sukma dan raga berpisah
Tak tahu kemana sukma pergi dan kemana raga berada
Akibat tak pernah memperhatikan perintah Tuhan
Megatruh: Megat ruh, Memisah ruh dari raga
POCUNG
Ana surya suntrut medal saking timur
Ono mego takon padange wurung
Ana gelo gelane Bapa Biyung
Ana pitakon mlayu sakulon gunung
Kang nunggoni deleg-deleg bingung
Raga katata ngalor mujur
Jroning peteng sepi samun
Ngindit dosa gede sak gunung
Tan weruh sukmo dumunung
Pucung werdine gempita agung
Pucung pocong werdine ayun
Terjemah:
Ada mentari bersinar kelabu dari timur
Ada mega bertanya:”mengapa surya tak jadi bersinar?”
Ada yang merasa kecewa, kecewanya Bapak dan Ibu
Ada kata tanya berlari ke sebelah baratnya gunung
Yang menunggu ibarat arca orang bingung
Saat raga dihadapkan membujur ke arah utara
Dalam gelap gulita dan sunyi
Memikul beban dosa seberat gunung
Tak tahu sukma bersemayam dimana?
Pocung artinya kematian yang menjadi rahasia Alam Raya
Pocung artinya batas akhir kehidupan manusia
Pocung: Orang mati dikafani(dipocong)
WIRANGRONG
Laku ngancani dino wus putus layon
Sambat sapa yen wus manjing ngerong
Mlarat sugih Pangkat tumekeng garong
Nora mandang drajating uwong
Tiba wurung kadung kapetak ngerong
Jagat gumelar kebak pitakon
Jagat gumelar dikiro keprabon
Jagat gumelar kebak lakon
Jagat gumelar kersane Hyang Manon
Terjemah:
Jalan berteman hari, terputus kematian
Mau minta tolong siap kalau sudah dikuburkan
Dari yang melarat, yang kaya, yang berpangkat sampai perompak
Tak memandang derajad manusia
Mau menyesal tetapi terlanjur sudah dikubur
Alam raya penuh rahasia dan pertanyaan
Alam raya penuh sejarah/cerita
Alam raya kehendak Yang Maha Kuasa
PUNGKASAN
Mangkono werdine macopat
Gyo ngerti mring anane sifat
Sifat lahir sifat urip sifat wafat
Yen wus manuh pepesten jagat
Langit peteng padang sumilak
Ing tawang obyor lintang katah
Yen ati mampu natah manah
Kadya kang ginurit wursito wara
Jroning tembang dolanan
Terjemah:
Itu cerita tentang arti tembang Mocopat
Segera belajar untuk tahu tentang sifat hidup
Yakni: sefat lahir, sifat hidup, sifat mati
Agar memahami kepastian alam
Ibarat, Langitnya gelap, namun terang benderang
di angkasa bertaburan bintang bersinar
Jika hati mampu mengukir rasa
Seperti sastra indah, puisi kitab suci
Dalam tembang dalam permainan
Terang bintang di angkasa memandang
Sorot terang ibarat siang hari
Hidup tak lama, lalu mengapa banyak rugi?
Tak mampu menjaga jiwa dan raga
Jika tak mau menuntut ilmu
LIR-ILIR
Lir ilir-lir ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar
Cah angon-cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro dodotiro
Kumitir bedahing pinggir
Dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Pumpung padang rembulane
Pumpung jembar kalangane
Yo surak o surak hore
Gumebyar lintang nglaras ing tawang
Cemlorot wulan padang pindo yayah rina
Urip tan suwe, katah tunanipun
Raga sukmo ngrekso tan mampu
Terjemah:
Angin semilir terasa nyaman
Tanaman sudah mulai tumbuh
Subur rindang daun berwarna hijau
Dikira sepasang penganting baru
Anak-anak Penggembala
Panjatkan belimbing itu
Meski licin tetap memanjat
Untuk memncuci ingus hidungmu
Ingus-ingus di hidungmu
Selalu basah dan mengalir di ujung hidung
Bersihkan dan buanglah
Untuk hadir, menghadap nanti sore
Selagi rembulan bersinar terangnya
Selagi pelangi melingkari rembulan
Semangatlah, semangatlah
JAMAN EDAN
Tawang gumelar agung
Semilir samirana tan ana rerindu
Ati nglambrang ketangsang tanpa ruh
Legeg-legeg amarikelu sedeku
Mejo kursi siji kendi ora kebak toga kancaku
Nyawang sangga wang langit tawang biru
Ndudut ati sumedat dada puluhan yuta utangku
Waspa ndadidir lekuking irung
Anak wis umur sekolah wurung
Dolan playon turut lurung
Aduh biyung
Duh gusti ingkang moho agung kumecap lati tumekeng dada ngilu
Apa iki jaman edan temurun?
Ewuh ayo pambudi laku
Ana kudu ngedan tiru-tiru
Elu-elu melu ngatut lakune nafsu
Oh……ragaku
Oh........ nyawaku
Melas iro lumaku
Landunge nafas sukmaku
Nyiram adem mring karep kesusu
Eling welinge bapa biyung
Eling marang Hyang wiku
Begjane kang lali mangsih-kesiku
Luwih begja eling waspada satuhu
Terjemah:
Saat langit menggelar keindahan yang Agung
Angin bercengkerama tak ada yang ganggu
Hati melamun jauh tanpa tujuan
Bagai arca yang diam membisu
Satu meja,satu kursi, sekendi air sebagai temanku
Melamun memandang langit biru
Hati gundah, dada sakit hutang puluhan juta
Air mata mengalir di lekuk hidung
Anak dan berumur tak jadi seko
Pengantar:
Bagi saya karya ini adalah karya besar yang penuh dengan nasehat kehidupan. Diciptakan melalui kajian yang mendalam atas landasan sosiologis dan filsafat jawa. Bersama teman yang dulu juga pernah menjadi seorang guru, selama lebih dari dua tahun saya mencoba membenahi untaian syair, menerjemahkan ulang secara bolak balik (dari bahasa jawa ke Indonesia dan sebaliknya) demi mendapatkan sebait syair yang berat maknanya. Saya bersama teman (Emdi: Jumadi, Mantan anggota DPRD II Batang dari fraksi PDI), bermaksud mengkaji karya-karya besar para pujangga, kanjeng sunan, dan filosof jawa lainnya serta menyempurnakan karya ini demi kelestarian dunia kesastraan jawa.
Mudah-mudahan kesukaan saya pada tembang Mocopat dan kemampuan Om Emdi dalam berbahasa Jawa mampu memberi energi yang besar dalam berkarya terus menerus sehingga Kidung Panguripan pada akhirnya dapat menjadi buku panutan dan kumpulan sastra jawa yang berguna bagi para pembaca. Selamat membaca dan merenungkan......
renungan kehidupan
Batang Berkembang
Disitulah aku bertanam
Menabur benih pengetahuan
Menabur pupuk keteladanan
Agar tumbuh kemajuan
Sampai saat putera negeri
Memetik buah kejayaan
MACAPAT I
Padang rembulane kembang arum
Wengi gumelar tabuh samun
Moco ati eling ing kalbu
Sukmo nafas pas di dudut landung
Tepis wiring ndalu sepi suwung
Ono tembang mecah ati ngalamun
Ngudar werdi wadine Hyang Agung
Jroning tembang mijil, maskumambang
Kinanti tekan sinom den gulang
Sinom lelumban manise tembang
Dandanggula, asmaradana ngudang
Durma gambuh ngagar pedang
Pangkur paring pitutur padang
Megatruh pucung ngadang ing dalan
Wirangrong nganggit crita pepindan
Tan wurung dadi dongeng ing dalan
Terjemah:
Dalam tembang Mijil , Maskumambang
Kinanti dan Sinom bersifat mengajarkan kebaikan
Sinom, bersukaria dalam masa remaja
Dimanja dalam angan-angan manis (api cinta)
Sehingga menjadi emosional
Dalam tembang pangkur ada pelajaran yang berharga
Kalau tidak memperhatikan akan mati sia-sia
Hanya jadi bahan crita anak cucu dan semua orang
Iku macapat paring weling
Macapat maca sifat margane eling
Eling sangkan paraning dumadi
Weruh kawruh tan titi permati
Jrong alam donya gemelare bumi
Jrong batin gemelare ati
Iku kang sinandang pasti
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya Ma ga bha tha nga
Terjemah:
Itu makna pesan tembang Mocopat
Mocopat berarti membaca sifat
Tahu asal-usul kehidupan dan kematian
Tahu dan memperhatikan
Dalam hidup di dunia
Juga dalam kehidupan batin
Itu pasti
Seperti maksud: Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La
Pa Da Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga
MACAPAT II
Serat Ha na ca ra ka
Kacipta munggahing dadi duta
Manungsa sukma lan raga
Ala becik sandange donya
Mampu medar limang perkara
Terjemah:
Surat Ha Na Ca Ra Ka
Tercipta sebagai duta
Dalam manusia itu ada jiwa dan raga
Maksudnya baik dan buruk ada di dalamnya
Mampu mengupas lima sifat baik dan buruk
Da ta sa wa la kang dadi wadi
Janina tan bisa suwala pasti
Ya dzat tan suwala kang dadi werdi
Ing antara panyuwun lan kersane gusti
Manungsa wajib ngabekti
Terjemah:
Rahasia Da Ta Sa Wa La
Manusia tak mampu mengingkarinya
Ya zat yang tidak mampu menolak kehendak Tuhan
Antara kemauan manusia dan kemauan Tuhan
Manusia wajib berbakti
Pa dha ja ya nya sifatipun
Sifat loro sak jodo tan wurung sampun
Yen gampang luwih gampangipun
Yen angel angel kalangkung
Kabucal siti tangeh lamun
Terjemah:
Sifat sama kuatnya
Dua sifat berlawanan tidak dapat dihindarkan
Mudah untuk memilih
Sulit untuk menentukan
Dibuang satu tidak mungkin
Ma ga ba tha nga kang akhire
Bareng murka sukma raga pagete
Mangsuli crita kebak reronce
Ala becik dadi sanguine
Neraka apa suwarga dununge
Terjemah:
Sukma raga akhirnya jadi bangkai
Bersamaan pisahnya sukma dengan raga
Menjawab rumitnya rahasia cerita
baik dan buruk adalah hasil perbuatan
Di neraka maupun di surga
MIJIL
Jroning peteng sangkaning dumadi
Porang jabang bayi kersane gusti mijil
Sinebut mijil metu ugo lahir
Mijil dalane jalu dalane estri
Mijil ngunduh woh pakarti
Mijil ponang nangis cenger ndodog bum
Dados bayi wading ati
Bapa biyung mbopong asih
Bapa biyung ngudang ring wengi
Terjemah:
Dari gelap asalnya hidup manusia
Kelahiran bayi kehendak yang Kuasa
Dinamakan Mijil artinya lahir
Lahir bisa laki-laki, bisa juga perempuan
Lahir karena buah perbuatan
Lahir bayi menangis,sebagai tanda kehidupan di alam nyata
Jadi bayi tambatan hati
Bapak Ibu merawat penuh kasih sayang
Bapak Ipu memanjakan siang malam
Mijil=Lahir
MASKUMAMBANG
Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang
Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang
Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan
KINANTI
Jabang bayi wodhing ati kinanti
Kinanti kinanten di tuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngrekso peparing gusti
Rina dumugeng wengi
Tan pegat piwulang siji
Dupi karso Agomo ageming aji
Dados priyayi ing teladan bumi
Terjemah:
Bayi adalah jembatan hati yang berharap tuntunan
Ditunutun, digandeng itu yang menjadi artinya
Bapak Ibu selalu bermodal teliti (telaten)
Merawat amanah Tuhan Yang Maha Esa
Dari Siang sampai Malam hari
Berharap menjadi manusia yang beragama berakhlak mulia
Berharap menjadi manusia yang dihargai dalam kehidupannya di muka Bumi
Kinanthi:Dituntun, digandeng
SINOM
Tembang sinom pangeran katon
Nyangking rina wengi mbabar lelakon
Rikolo bayi banyu gege wus keprabon
Najan gede nanging jiwa isih enom
Bedane wus ora turu nang pangkon
Pindo lakune dina mangulon
Satindake dadi lakon
Satindake dadi pitakon
Ywa nganti luput dadi layon
Sinom: Si-enom, nom-noman, remaja
Terjemah:
Nyanyian Remaja bagai penampakan sang pangeran
Membawa siang malam, membuka cita-citanya
Di saat bayi dimandikan dan menjadi remaja
Meskipun besar jasmaninya tetapi jiwanya masih muda
Yang membedakan, tidurnya tidak lagi dipangkuan
Seperti hari-hari berjalan ke arah barat
Setiap tindakannya menjadi lakon
Setiap tindakannya menjadi pertanyaan
Jika tidak hati-hati dapat tidak tertolong
DHANDANGGULO
Angen manis puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede dewasa salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom gampang kena reka
Mulo enom pikir gampang keno asmara
Mulo enom pikir gampang keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan mampu ngudar panca driya
Mung manis manis kang dadi sedya
Tan weruh manis pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka
Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda mudah terperdaya
Karena darah muda gampang kena asmara
Karena darah muda gampang tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak mampu membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu karena tak mampu membuka panca indera
Apabila manusia tak terurus......celaka
Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis
ASMARADANA
Pepajange tembang asmaradana
Panjange den arani asmara dahana
Werdine sifat janmo jroning asmara
Pinda padang rembulan padange rina
Wong enom tan waskito rusaking jiwa raga
Tan emut welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Dadi lakon keprabon pinda raja
Terjemah:
Hiasan tembang asmaradana
Singkatan dari asmara dahana (asmara yang berapi-api)
Rahasianya sifat manusia dalam asmara
Seperti terangnya rembulan terangnya matahari
Remaja yang tidak waspada merusakkan jiwa dan raga
Tak ingat pesan Bapak dan Ibunya
Api membakar, gelorakan lagu asmara
Menjadi lakon(tokoh idola), bagaikan raja berkuasa
Asmaradana: Asmara Dahana(api asmara, gelora cinta)
GAMBUH
Paribasan basa gampang nambuh
Banyubening ora weruh
Jejogetan turut dalan ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel ngaku gampang nambuh
Yen ta lara wus tekan abuh
Yen sare awan tangine tan krungu subuh
Kang tinandur ra ana kang diunduh
Bapa biyung njelih sora…….aduh
Terjemah:
Istilah bahasanya cuek, acuh tak acuh
Seperti air jernih yang tak terlihat
Menari sepanjang jalan tak merasa malu
Tak patuh pesan Bapak Ibu
Sulit berkata jujur, acuh tak acuh
Jika itu sakit, maka sudah bengkak dan kronis
Jika tidur, bangun siang, tak mendengar suara adzan subuh
Hasil perbuatannya itu banyak yang tak berguna
Bapak Ibu berteriak........ aduh!
Gambuh: Gampang Nambuh, Cuek:Acuh Tak Acuh
DURMA
Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoko duroko dursila
Dur iku durmogati dursosono duryudono
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena
Terjemah:
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
Seperti itu,
maksud pengertian sekenanya
PANGKUR
Kadya kesandung malih mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine Gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku Werdine macapat dudu turu nglindur
Urip kudu ngilo banyu bening sumur
Ati rasa pakarti wus tinandur
Ora akur pakarti udur kudu dicukur
Lakune ding ngepange arep mungkur
Kepesten nyangking kidung pangkur
Pangkur ngepange karep arep mungkur
Pinda lakune wus celak pegat umur
Pinda wadine mijil dongeng pangkur
Cilakane menus belis ninggal pitutur
Tan weruh ragane ancur
Kepetak jroning kubur
Terjemah:
Seperti tersandung, menengok ke belakang
Panjang jalan, panjangnya umur
Rahasia Tuhan, rahasia alam kubur
Membaca sifat, tak dibaca ngawur
Itu maksud Mocopat, bukan tidur mengigau
Hidup perlu bercermin pada air sumur yang bening
Hati merasa telah menanam benih kebaikan
Tak sepakat, perilaku tercela, berani mencukur
Perjalanan haria, bercabangnya pikir karena telah uzur
Kepastian membawa, memahami tembang Pangkur
Pangkur, hidup dipersimpangan masa remaja dan masa tua
Sepertinya perjalanan dekat dengan kematian
Seperti rahasia lagu Mijil sampai pada Pangkur
Celaka.... manusia tak berbudi, meninggalkan pesan-pesan orang tuanya
Tak mengerti disaat raga akan hancur
Karena dikubur dalam tanah
Pangkur: Ngepang Mungkur, Bercabang menjelang uzur
Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang
Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang
Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan
KINANTI
Jabang bayi wodhing ati kinanti
Kinanti kinanten di tuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngrekso peparing gusti
Rina dumugeng wengi
Tan pegat piwulang siji
Dupi karso Agomo ageming aji
Dados priyayi ing teladan bumi
Terjemah:
Bayi adalah jembatan hati yang berharap tuntunan
Ditunutun, digandeng itu yang menjadi artinya
Bapak Ibu selalu bermodal teliti (telaten)
Merawat amanah Tuhan Yang Maha Esa
Dari Siang sampai Malam hari
Berharap menjadi manusia yang beragama berakhlak mulia
Berharap menjadi manusia yang dihargai dalam kehidupannya di muka Bumi
Kinanthi:Dituntun, digandeng
SINOM
Tembang sinom pangeran katon
Nyangking rina wengi mbabar lelakon
Rikolo bayi banyu gege wus keprabon
Najan gede nanging jiwa isih enom
Bedane wus ora turu nang pangkon
Pindo lakune dina mangulon
Satindake dadi lakon
Satindake dadi pitakon
Ywa nganti luput dadi layon
Sinom: Si-enom, nom-noman, remaja
Terjemah:
Nyanyian Remaja bagai penampakan sang pangeran
Membawa siang malam, membuka cita-citanya
Di saat bayi dimandikan dan menjadi remaja
Meskipun besar jasmaninya tetapi jiwanya masih muda
Yang membedakan, tidurnya tidak lagi dipangkuan
Seperti hari-hari berjalan ke arah barat
Setiap tindakannya menjadi lakon
Setiap tindakannya menjadi pertanyaan
Jika tidak hati-hati dapat tidak tertolong
DHANDANGGULO
Angen manis puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede dewasa salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom gampang kena reka
Mulo enom pikir gampang keno asmara
Mulo enom pikir gampang keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan mampu ngudar panca driya
Mung manis manis kang dadi sedya
Tan weruh manis pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka
Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda mudah terperdaya
Karena darah muda gampang kena asmara
Karena darah muda gampang tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak mampu membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu karena tak mampu membuka panca indera
Apabila manusia tak terurus......celaka
Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis
ASMARADANA
Pepajange tembang asmaradana
Panjange den arani asmara dahana
Werdine sifat janmo jroning asmara
Pinda padang rembulan padange rina
Wong enom tan waskito rusaking jiwa raga
Tan emut welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Dadi lakon keprabon pinda raja
Terjemah:
Hiasan tembang asmaradana
Singkatan dari asmara dahana (asmara yang berapi-api)
Rahasianya sifat manusia dalam asmara
Seperti terangnya rembulan terangnya matahari
Remaja yang tidak waspada merusakkan jiwa dan raga
Tak ingat pesan Bapak dan Ibunya
Api membakar, gelorakan lagu asmara
Menjadi lakon(tokoh idola), bagaikan raja berkuasa
Asmaradana: Asmara Dahana(api asmara, gelora cinta)
GAMBUH
Paribasan basa gampang nambuh
Banyubening ora weruh
Jejogetan turut dalan ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel ngaku gampang nambuh
Yen ta lara wus tekan abuh
Yen sare awan tangine tan krungu subuh
Kang tinandur ra ana kang diunduh
Bapa biyung njelih sora…….aduh
Terjemah:
Istilah bahasanya cuek, acuh tak acuh
Seperti air jernih yang tak terlihat
Menari sepanjang jalan tak merasa malu
Tak patuh pesan Bapak Ibu
Sulit berkata jujur, acuh tak acuh
Jika itu sakit, maka sudah bengkak dan kronis
Jika tidur, bangun siang, tak mendengar suara adzan subuh
Hasil perbuatannya itu banyak yang tak berguna
Bapak Ibu berteriak........ aduh!
Gambuh: Gampang Nambuh, Cuek:Acuh Tak Acuh
DURMA
Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoko duroko dursila
Dur iku durmogati dursosono duryudono
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena
Terjemah:
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
Seperti itu,
maksud pengertian sekenanya
PANGKUR
Kadya kesandung malih mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine Gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku Werdine macapat dudu turu nglindur
Urip kudu ngilo banyu bening sumur
Ati rasa pakarti wus tinandur
Ora akur pakarti udur kudu dicukur
Lakune ding ngepange arep mungkur
Kepesten nyangking kidung pangkur
Pangkur ngepange karep arep mungkur
Pinda lakune wus celak pegat umur
Pinda wadine mijil dongeng pangkur
Cilakane menus belis ninggal pitutur
Tan weruh ragane ancur
Kepetak jroning kubur
Terjemah:
Seperti tersandung, menengok ke belakang
Panjang jalan, panjangnya umur
Rahasia Tuhan, rahasia alam kubur
Membaca sifat, tak dibaca ngawur
Itu maksud Mocopat, bukan tidur mengigau
Hidup perlu bercermin pada air sumur yang bening
Hati merasa telah menanam benih kebaikan
Tak sepakat, perilaku tercela, berani mencukur
Perjalanan haria, bercabangnya pikir karena telah uzur
Kepastian membawa, memahami tembang Pangkur
Pangkur, hidup dipersimpangan masa remaja dan masa tua
Sepertinya perjalanan dekat dengan kematian
Seperti rahasia lagu Mijil sampai pada Pangkur
Celaka.... manusia tak berbudi, meninggalkan pesan-pesan orang tuanya
Tak mengerti disaat raga akan hancur
Karena dikubur dalam tanah
Pangkur: Ngepang Mungkur, Bercabang menjelang uzur
MEGATRUH
Ana pegat ora aruh-aruh
Ana pegat ora ana sing weruh
Wit bondo uwoh dosa tan wanuh
Wis lali crita nabi Nuh
Urip tan mampu ngudar kawruh
Urip ngumbar uyuh
Dupi eling raring puspita megatruh
Jroning Mijil tumekeng sinom pupuh
Alam batin mangsih mungsuh
Alam padang tan ngangsu kawruh
Yen wus tumekeng raga pegatan ruh
Raga sukma dumunung ora weruh
Gara-gara tan esti gusti paring dawuh
Terjemah:
Perpisahan tak pernah memberi tahu
Perpisahan tak ada yang tahu
Dunia materi berbuah dosa, tak mengerti
Tak ingat cerita nabi Nuh
Hidup tak mampu memahami baik dan buruk
Hidup hanya kencing di sembarang tempat
Ketika ingat menjelang ajal
Saat lahir dan hidup dalam dunia remaja
Dalam jiwa bertemu musuh
Dalam kehidupan tidak menimba pengetahuan
Jika sukma dan raga berpisah
Tak tahu kemana sukma pergi dan kemana raga berada
Akibat tak pernah memperhatikan perintah Tuhan
Megatruh: Megat ruh, Memisah ruh dari raga
POCUNG
Ana surya suntrut medal saking timur
Ono mego takon padange wurung
Ana gelo gelane Bapa Biyung
Ana pitakon mlayu sakulon gunung
Kang nunggoni deleg-deleg bingung
Raga katata ngalor mujur
Jroning peteng sepi samun
Ngindit dosa gede sak gunung
Tan weruh sukmo dumunung
Pucung werdine gempita agung
Pucung pocong werdine ayun
Terjemah:
Ada mentari bersinar kelabu dari timur
Ada mega bertanya:”mengapa surya tak jadi bersinar?”
Ada yang merasa kecewa, kecewanya Bapak dan Ibu
Ada kata tanya berlari ke sebelah baratnya gunung
Yang menunggu ibarat arca orang bingung
Saat raga dihadapkan membujur ke arah utara
Dalam gelap gulita dan sunyi
Memikul beban dosa seberat gunung
Tak tahu sukma bersemayam dimana?
Pocung artinya kematian yang menjadi rahasia Alam Raya
Pocung artinya batas akhir kehidupan manusia
Pocung: Orang mati dikafani(dipocong)
WIRANGRONG
Laku ngancani dino wus putus layon
Sambat sapa yen wus manjing ngerong
Mlarat sugih Pangkat tumekeng garong
Nora mandang drajating uwong
Tiba wurung kadung kapetak ngerong
Jagat gumelar kebak pitakon
Jagat gumelar dikiro keprabon
Jagat gumelar kebak lakon
Jagat gumelar kersane Hyang Manon
Terjemah:
Jalan berteman hari, terputus kematian
Mau minta tolong siap kalau sudah dikuburkan
Dari yang melarat, yang kaya, yang berpangkat sampai perompak
Tak memandang derajad manusia
Mau menyesal tetapi terlanjur sudah dikubur
Alam raya penuh rahasia dan pertanyaan
Alam raya penuh sejarah/cerita
Alam raya kehendak Yang Maha Kuasa
PUNGKASAN
Mangkono werdine macopat
Gyo ngerti mring anane sifat
Sifat lahir sifat urip sifat wafat
Yen wus manuh pepesten jagat
Langit peteng padang sumilak
Ing tawang obyor lintang katah
Yen ati mampu natah manah
Kadya kang ginurit wursito wara
Jroning tembang dolanan
Terjemah:
Itu cerita tentang arti tembang Mocopat
Segera belajar untuk tahu tentang sifat hidup
Yakni: sefat lahir, sifat hidup, sifat mati
Agar memahami kepastian alam
Ibarat, Langitnya gelap, namun terang benderang
di angkasa bertaburan bintang bersinar
Jika hati mampu mengukir rasa
Seperti sastra indah, puisi kitab suci
Dalam tembang dalam permainan
Terang bintang di angkasa memandang
Sorot terang ibarat siang hari
Hidup tak lama, lalu mengapa banyak rugi?
Tak mampu menjaga jiwa dan raga
Jika tak mau menuntut ilmu
LIR-ILIR
Lir ilir-lir ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar
Cah angon-cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro dodotiro
Kumitir bedahing pinggir
Dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Pumpung padang rembulane
Pumpung jembar kalangane
Yo surak o surak hore
Gumebyar lintang nglaras ing tawang
Cemlorot wulan padang pindo yayah rina
Urip tan suwe, katah tunanipun
Raga sukmo ngrekso tan mampu
Terjemah:
Angin semilir terasa nyaman
Tanaman sudah mulai tumbuh
Subur rindang daun berwarna hijau
Dikira sepasang penganting baru
Anak-anak Penggembala
Panjatkan belimbing itu
Meski licin tetap memanjat
Untuk memncuci ingus hidungmu
Ingus-ingus di hidungmu
Selalu basah dan mengalir di ujung hidung
Bersihkan dan buanglah
Untuk hadir, menghadap nanti sore
Selagi rembulan bersinar terangnya
Selagi pelangi melingkari rembulan
Semangatlah, semangatlah
JAMAN EDAN
Tawang gumelar agung
Semilir samirana tan ana rerindu
Ati nglambrang ketangsang tanpa ruh
Legeg-legeg amarikelu sedeku
Mejo kursi siji kendi ora kebak toga kancaku
Nyawang sangga wang langit tawang biru
Ndudut ati sumedat dada puluhan yuta utangku
Waspa ndadidir lekuking irung
Anak wis umur sekolah wurung
Dolan playon turut lurung
Aduh biyung
Duh gusti ingkang moho agung kumecap lati tumekeng dada ngilu
Apa iki jaman edan temurun?
Ewuh ayo pambudi laku
Ana kudu ngedan tiru-tiru
Elu-elu melu ngatut lakune nafsu
Oh……ragaku
Oh........ nyawaku
Melas iro lumaku
Landunge nafas sukmaku
Nyiram adem mring karep kesusu
Eling welinge bapa biyung
Eling marang Hyang wiku
Begjane kang lali mangsih-kesiku
Luwih begja eling waspada satuhu
Terjemah:
Saat langit menggelar keindahan yang Agung
Angin bercengkerama tak ada yang ganggu
Hati melamun jauh tanpa tujuan
Bagai arca yang diam membisu
Satu meja,satu kursi, sekendi air sebagai temanku
Melamun memandang langit biru
Hati gundah, dada sakit hutang puluhan juta
Air mata mengalir di lekuk hidung
Anak dan berumur tak jadi seko
MEMAHAMI MAKNA TEMBANG MOCOPAT
Bagi saya karya ini adalah karya besar yang penuh dengan nasehat kehidupan. Diciptakan melalui kajian yang mendalam atas landasan sosiologis dan filsafat jawa. Bersama teman yang dulu juga pernah menjadi seorang guru, selama lebih dari dua tahun saya mencoba membenahi untaian syair, menerjemahkan ulang secara bolak balik (dari bahasa jawa ke Indonesia dan sebaliknya) demi mendapatkan sebait syair yang berat maknanya. Saya bersama teman (Emdi: Jumadi, Mantan anggota DPRD II Batang dari fraksi PDI), bermaksud mengkaji karya-karya besar para pujangga, kanjeng sunan, dan filosof jawa lainnya serta menyempurnakan karya ini demi kelestarian dunia kesastraan jawa.
Mudah-mudahan kesukaan saya pada tembang Mocopat dan kemampuan Om Emdi dalam berbahasa Jawa mampu memberi energi yang besar dalam berkarya terus menerus sehingga Kidung Panguripan pada akhirnya dapat menjadi buku panutan dan kumpulan sastra jawa yang berguna bagi para pembaca. Selamat membaca dan merenungkan......
renungan kehidupan
Batang Berkembang
Disitulah aku bertanam
Menabur benih pengetahuan
Menabur pupuk keteladanan
Agar tumbuh kemajuan
Sampai saat putera negeri
Memetik buah kejayaan
MACAPAT I
Padang rembulane kembang arum
Wengi gumelar tabuh samun
Moco ati eling ing kalbu
Sukmo nafas pas di dudut landung
Tepis wiring ndalu sepi suwung
Ono tembang mecah ati ngalamun
Ngudar werdi wadine Hyang Agung
Jroning tembang mijil, maskumambang
Kinanti tekan sinom den gulang
Sinom lelumban manise tembang
Dandanggula, asmaradana ngudang
Durma gambuh ngagar pedang
Pangkur paring pitutur padang
Megatruh pucung ngadang ing dalan
Wirangrong nganggit crita pepindan
Tan wurung dadi dongeng ing dalan
Terjemah:
Dalam tembang Mijil , Maskumambang
Kinanti dan Sinom bersifat mengajarkan kebaikan
Sinom, bersukaria dalam masa remaja
Dimanja dalam angan-angan manis (api cinta)
Sehingga menjadi emosional
Dalam tembang pangkur ada pelajaran yang berharga
Kalau tidak memperhatikan akan mati sia-sia
Hanya jadi bahan crita anak cucu dan semua orang
Iku macapat paring weling
Macapat maca sifat margane eling
Eling sangkan paraning dumadi
Weruh kawruh tan titi permati
Jrong alam donya gemelare bumi
Jrong batin gemelare ati
Iku kang sinandang pasti
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya Ma ga bha tha nga
Terjemah:
Itu makna pesan tembang Mocopat
Mocopat berarti membaca sifat
Tahu asal-usul kehidupan dan kematian
Tahu dan memperhatikan
Dalam hidup di dunia
Juga dalam kehidupan batin
Itu pasti
Seperti maksud: Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La
Pa Da Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga
MACAPAT II
Serat Ha na ca ra ka
Kacipta munggahing dadi duta
Manungsa sukma lan raga
Ala becik sandange donya
Mampu medar limang perkara
Terjemah:
Surat Ha Na Ca Ra Ka
Tercipta sebagai duta
Dalam manusia itu ada jiwa dan raga
Maksudnya baik dan buruk ada di dalamnya
Mampu mengupas lima sifat baik dan buruk
Da ta sa wa la kang dadi wadi
Janina tan bisa suwala pasti
Ya dzat tan suwala kang dadi werdi
Ing antara panyuwun lan kersane gusti
Manungsa wajib ngabekti
Terjemah:
Rahasia Da Ta Sa Wa La
Manusia tak mampu mengingkarinya
Ya zat yang tidak mampu menolak kehendak Tuhan
Antara kemauan manusia dan kemauan Tuhan
Manusia wajib berbakti
Pa dha ja ya nya sifatipun
Sifat loro sak jodo tan wurung sampun
Yen gampang luwih gampangipun
Yen angel angel kalangkung
Kabucal siti tangeh lamun
Terjemah:
Sifat sama kuatnya
Dua sifat berlawanan tidak dapat dihindarkan
Mudah untuk memilih
Sulit untuk menentukan
Dibuang satu tidak mungkin
Ma ga ba tha nga kang akhire
Bareng murka sukma raga pagete
Mangsuli crita kebak reronce
Ala becik dadi sanguine
Neraka apa suwarga dununge
Terjemah:
Sukma raga akhirnya jadi bangkai
Bersamaan pisahnya sukma dengan raga
Menjawab rumitnya rahasia cerita
baik dan buruk adalah hasil perbuatan
Di neraka maupun di surga
MIJIL
Jroning peteng sangkaning dumadi
Porang jabang bayi kersane gusti mijil
Sinebut mijil metu ugo lahir
Mijil dalane jalu dalane estri
Mijil ngunduh woh pakarti
Mijil ponang nangis cenger ndodog bum
Dados bayi wading ati
Bapa biyung mbopong asih
Bapa biyung ngudang ring wengi
Terjemah:
Dari gelap asalnya hidup manusia
Kelahiran bayi kehendak yang Kuasa
Dinamakan Mijil artinya lahir
Lahir bisa laki-laki, bisa juga perempuan
Lahir karena buah perbuatan
Lahir bayi menangis,sebagai tanda kehidupan di alam nyata
Jadi bayi tambatan hati
Bapak Ibu merawat penuh kasih sayang
Bapak Ipu memanjakan siang malam
Mijil=Lahir
MASKUMAMBANG
Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang
Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang
Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan
KINANTI
Jabang bayi wodhing ati kinanti
Kinanti kinanten di tuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngrekso peparing gusti
Rina dumugeng wengi
Tan pegat piwulang siji
Dupi karso Agomo ageming aji
Dados priyayi ing teladan bumi
Terjemah:
Bayi adalah jembatan hati yang berharap tuntunan
Ditunutun, digandeng itu yang menjadi artinya
Bapak Ibu selalu bermodal teliti (telaten)
Merawat amanah Tuhan Yang Maha Esa
Dari Siang sampai Malam hari
Berharap menjadi manusia yang beragama berakhlak mulia
Berharap menjadi manusia yang dihargai dalam kehidupannya di muka Bumi
Kinanthi:Dituntun, digandeng
SINOM
Tembang sinom pangeran katon
Nyangking rina wengi mbabar lelakon
Rikolo bayi banyu gege wus keprabon
Najan gede nanging jiwa isih enom
Bedane wus ora turu nang pangkon
Pindo lakune dina mangulon
Satindake dadi lakon
Satindake dadi pitakon
Ywa nganti luput dadi layon
Sinom: Si-enom, nom-noman, remaja
Terjemah:
Nyanyian Remaja bagai penampakan sang pangeran
Membawa siang malam, membuka cita-citanya
Di saat bayi dimandikan dan menjadi remaja
Meskipun besar jasmaninya tetapi jiwanya masih muda
Yang membedakan, tidurnya tidak lagi dipangkuan
Seperti hari-hari berjalan ke arah barat
Setiap tindakannya menjadi lakon
Setiap tindakannya menjadi pertanyaan
Jika tidak hati-hati dapat tidak tertolong
DHANDANGGULO
Angen manis puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede dewasa salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom gampang kena reka
Mulo enom pikir gampang keno asmara
Mulo enom pikir gampang keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan mampu ngudar panca driya
Mung manis manis kang dadi sedya
Tan weruh manis pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka
Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda mudah terperdaya
Karena darah muda gampang kena asmara
Karena darah muda gampang tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak mampu membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu karena tak mampu membuka panca indera
Apabila manusia tak terurus......celaka
Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis
ASMARADANA
Pepajange tembang asmaradana
Panjange den arani asmara dahana
Werdine sifat janmo jroning asmara
Pinda padang rembulan padange rina
Wong enom tan waskito rusaking jiwa raga
Tan emut welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Dadi lakon keprabon pinda raja
Terjemah:
Hiasan tembang asmaradana
Singkatan dari asmara dahana (asmara yang berapi-api)
Rahasianya sifat manusia dalam asmara
Seperti terangnya rembulan terangnya matahari
Remaja yang tidak waspada merusakkan jiwa dan raga
Tak ingat pesan Bapak dan Ibunya
Api membakar, gelorakan lagu asmara
Menjadi lakon(tokoh idola), bagaikan raja berkuasa
Asmaradana: Asmara Dahana(api asmara, gelora cinta)
GAMBUH
Paribasan basa gampang nambuh
Banyubening ora weruh
Jejogetan turut dalan ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel ngaku gampang nambuh
Yen ta lara wus tekan abuh
Yen sare awan tangine tan krungu subuh
Kang tinandur ra ana kang diunduh
Bapa biyung njelih sora…….aduh
Terjemah:
Istilah bahasanya cuek, acuh tak acuh
Seperti air jernih yang tak terlihat
Menari sepanjang jalan tak merasa malu
Tak patuh pesan Bapak Ibu
Sulit berkata jujur, acuh tak acuh
Jika itu sakit, maka sudah bengkak dan kronis
Jika tidur, bangun siang, tak mendengar suara adzan subuh
Hasil perbuatannya itu banyak yang tak berguna
Bapak Ibu berteriak........ aduh!
Gambuh: Gampang Nambuh, Cuek:Acuh Tak Acuh
DURMA
Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoko duroko dursila
Dur iku durmogati dursosono duryudono
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena
Terjemah:
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
Seperti itu,
maksud pengertian sekenanya
PANGKUR
Kadya kesandung malih mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine Gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku Werdine macapat dudu turu nglindur
Urip kudu ngilo banyu bening sumur
Ati rasa pakarti wus tinandur
Ora akur pakarti udur kudu dicukur
Lakune ding ngepange arep mungkur
Kepesten nyangking kidung pangkur
Pangkur ngepange karep arep mungkur
Pinda lakune wus celak pegat umur
Pinda wadine mijil dongeng pangkur
Cilakane menus belis ninggal pitutur
Tan weruh ragane ancur
Kepetak jroning kubur
Terjemah:
Seperti tersandung, menengok ke belakang
Panjang jalan, panjangnya umur
Rahasia Tuhan, rahasia alam kubur
Membaca sifat, tak dibaca ngawur
Itu maksud Mocopat, bukan tidur mengigau
Hidup perlu bercermin pada air sumur yang bening
Hati merasa telah menanam benih kebaikan
Tak sepakat, perilaku tercela, berani mencukur
Perjalanan haria, bercabangnya pikir karena telah uzur
Kepastian membawa, memahami tembang Pangkur
Pangkur, hidup dipersimpangan masa remaja dan masa tua
Sepertinya perjalanan dekat dengan kematian
Seperti rahasia lagu Mijil sampai pada Pangkur
Celaka.... manusia tak berbudi, meninggalkan pesan-pesan orang tuanya
Tak mengerti disaat raga akan hancur
Karena dikubur dalam tanah
Pangkur: Ngepang Mungkur, Bercabang menjelang uzur
SEBUAH RENUNGAN YANG MENDALAM AKAN KEHIDUPAN
Batang Berkembang
Disitulah aku bertanam
Menabur benih pengetahuan
Menabur pupuk keteladanan
Agar tumbuh kemajuan
Sampai saat putera negeri
Memetik buah kejayaan
MACAPAT I
Padang rembulane kembang arum
Wengi gumelar tabuh samun
Moco ati eling ing kalbu
Sukmo nafas pas di dudut landung
Tepis wiring ndalu sepi suwung
Ono tembang mecah ati ngalamun
Ngudar werdi wadine Hyang Agung
Jroning tembang mijil, maskumambang
Kinanti tekan sinom den gulang
Sinom lelumban manise tembang
Dandanggula, asmaradana ngudang
Durma gambuh ngagar pedang
Pangkur paring pitutur padang
Megatruh pucung ngadang ing dalan
Wirangrong nganggit crita pepindan
Tan wurung dadi dongeng ing dalan
Terjemah:
Dalam tembang Mijil , Maskumambang
Kinanti dan Sinom bersifat mengajarkan kebaikan
Sinom, bersukaria dalam masa remaja
Dimanja dalam angan-angan manis (api cinta)
Sehingga menjadi emosional
Dalam tembang pangkur ada pelajaran yang berharga
Kalau tidak memperhatikan akan mati sia-sia
Hanya jadi bahan crita anak cucu dan semua orang
Iku macapat paring weling
Macapat maca sifat margane eling
Eling sangkan paraning dumadi
Weruh kawruh tan titi permati
Jrong alam donya gemelare bumi
Jrong batin gemelare ati
Iku kang sinandang pasti
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya Ma ga bha tha nga
Terjemah:
Itu makna pesan tembang Mocopat
Mocopat berarti membaca sifat
Tahu asal-usul kehidupan dan kematian
Tahu dan memperhatikan
Dalam hidup di dunia
Juga dalam kehidupan batin
Itu pasti
Seperti maksud: Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La
Pa Da Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga
MACAPAT II
Serat Ha na ca ra ka
Kacipta munggahing dadi duta
Manungsa sukma lan raga
Ala becik sandange donya
Mampu medar limang perkara
Terjemah:
Surat Ha Na Ca Ra Ka
Tercipta sebagai duta
Dalam manusia itu ada jiwa dan raga
Maksudnya baik dan buruk ada di dalamnya
Mampu mengupas lima sifat baik dan buruk
Da ta sa wa la kang dadi wadi
Janina tan bisa suwala pasti
Ya dzat tan suwala kang dadi werdi
Ing antara panyuwun lan kersane gusti
Manungsa wajib ngabekti
Terjemah:
Rahasia Da Ta Sa Wa La
Manusia tak mampu mengingkarinya
Ya zat yang tidak mampu menolak kehendak Tuhan
Antara kemauan manusia dan kemauan Tuhan
Manusia wajib berbakti
Pa dha ja ya nya sifatipun
Sifat loro sak jodo tan wurung sampun
Yen gampang luwih gampangipun
Yen angel angel kalangkung
Kabucal siti tangeh lamun
Terjemah:
Sifat sama kuatnya
Dua sifat berlawanan tidak dapat dihindarkan
Mudah untuk memilih
Sulit untuk menentukan
Dibuang satu tidak mungkin
Ma ga ba tha nga kang akhire
Bareng murka sukma raga pagete
Mangsuli crita kebak reronce
Ala becik dadi sanguine
Neraka apa suwarga dununge
Terjemah:
Sukma raga akhirnya jadi bangkai
Bersamaan pisahnya sukma dengan raga
Menjawab rumitnya rahasia cerita
baik dan buruk adalah hasil perbuatan
Di neraka maupun di surga
Langganan:
Postingan (Atom)