Powered By Blogger

Sabtu, 13 April 2013

PERSAUDARAAN “ SETIA-HATI “ WINONGO TUNAS MUDA




















PERSAUDARAAN “ SETIA-HATI “ WINONGO TUNAS MUDA


.

Persaudaraan “ SETIA-HATI “ disingkat S-H didirikan pada tahun 1903 oleh almarhum Bapak Ki NGABEHI SOERODWIRJO dengan nama kecilnya MASDAN. Wafat pada tanggal 10 November 1944, dimakamkan di makam desa Winongo, Kota madya Madiun. Ibu SOERODWIRJO ( Ibu Sarijati ) wafat pada tanggal 6 April 1969 dimakamkan di desa Winongo juga.
Tujuan / sasaran“ S-H “ yang ditempuh adalah : Bela Negara, mengolah raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup,kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan bathin di dunia dan di akhirat,dengan jalan mengajarkan SILAT ( PENCAK SILAT ) sebagai olah raga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula,yaitu dengan meninggalkan semua yang menjadi larangan-larangan tuhan,dan melaksanakan semua perintah-perintahnya ( MENS SANA IN CORPORE SANO-AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR ).
Jelaslah bahwa ajaran ini adalah ajaran mulia,edi peni dan adi luhung.Oleh karena itu tidak mengherankan bagi kita bahwa segala bangsa dan semua agama dapat menerimanya, khususnya bangsa Indonesia.
Sejak tahun 1964, “ S-H “ mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini disebabkan tidak lain karena keadaan juga, sebagian besar Saudara – saudara “ S-H “ sudah banyak yang lanjut usia ( tua ), ditambah dengan makin berkurangnya penerimaan Saudara baru. Banyak saudara “ S-H “ yang sudah sepuh satu per satu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara “ S-H “, dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yang demikian dibiarkan terus – menerus maka “ S-H “ lambat laun akan mengalami kepunahan.
Untuk menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran yang edi – peni dan adi – luhung, maka pada tanggal 15 Oktober 1965, Kami ( Soewarno ) merasa terpanggil untuk bergerak ( mengaktifieer ) kegiatan – kegiatan “S-H “. Dengan serentak gerakan ini mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu HANKAM, serta ikut Memayu Hayuning Bawono ( memelihara dan membangun keselamatn Negara / Dunia ), membantu Negara / Pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.
Dengan meningkatkan latihan jasmani ( pencak-silat ) dan latiahn rokhani (iman dan taqwa kepada Tuhan), maka dapat diharapkan para pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militant yang sangat berguna bagi kepentingan Negara dan bangsa.
Latihan berarti juga membiasakan, kebiasaan inilah dapat disebut sebagai takdir yang kedua ( het gewoonte is de tweed natuur ). Kalau kita membiasakan baik, Tuhan akan menakdirkan kita baik. Memang segala permulaan itu adalah sukar ( alle begin is moeilijk ) terutama jalan yang menuju kepada kebaikan – kebaikan Syurga tentu banyak sekali rintangan – rintanganya, sebaliknya jalan yang menuju kepada kejahatan, kaemaksiatan, Neraka selalu terhias dengan bunga – bungaan yang serba indah dan harum ( de weg naar de hell is met bloemen geplafeit ). Oleh karena itu harus ditanamkan juga kepada para pemuda kita yaitu cinta kasih dan kasih saying. Sesama manusia harus dicintai sebagaimana mencintai pada diri sendiri ( heb uw naasten lief gelijik u zelven ) atau falsafah agama Hindu yang mengajarkan kesosialan yang tanpa batas yang berbunyi : TAT TWAM ASI ( ia adalah kamu ). Kalau di cubit merasa sakit jangan mencubit orang lain atau dalam bahasa jawanya adalah : KEMBANG TEPUS KAKI (yen dijiwit kroso loro ojo njiwit liyan ).
Bagi Tuhan semua manusia itu sama, yang berlainan hanya taqwanya kepada Tuhan dan yang lebih taqwa itulah yang akan banyak mendapat keridhaan Tuhan.
Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa wajib direalisasikan dengan amalyah, ibadah dan karya nyata dalam pembangunan. Membangun manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Maka wajib bagi setiap manusia Pancasilais yang membangun Indonesia ini meresapi, menghayati dan mengamalkan ketaqwaan dalam arti yang sebenarnya. Dalam perkembangan dunia ini. Tuhan senantiasa menjadikan waktu – waktu pada saat – saat yang bersejarah sejak zaman purba sampai akhir zaman. Sejarah itu merupakan guru dan suri tauladan bagi orang yang suka mengambil pelajaran dari padanya.
Kita ini khususnya para generasi muda sebagai generasi penerus harus pandai mangambil hikmah dari peristiwa bersejarah untuk dijadikan suri tauladan dalam berbuat dan bertindak.
Kepada para Tunas Muda “ S-H “, diajarkan pelajaran Pencak Silat yang berasal dari para pendekar terkenal ( sembilan orang pendekar ) dan yang terakhir dari Bapak Ki Ngabehi Soerodwirjo, Saudara Tertua dalam Persaudaraan “ SETIA – HATI “ Winongo (sebagaimana yang telah terurai pada Lampiran – Lampiran diatas).
Dengan metode yang demikian ini, maka seluruh pelajaran dengan mudah diserap oleh para Tunas – Tunas Muda Kita yang dapat berhasil dengan sukses.
Kita selalu berpedoman :
A. A sense of purpose and direction ( rasa tujuan dan tanggung jawab seorang Pemimpin yang mempunyai cita – cita )
B. Integriteit ( rasa setia Saudara )
Salah satu ikatan yang penting yang menghubungkan seorang Pemimpin dengan pengikut – pengikutnya ialah “ Rasa Percaya “.
Para pengikut seorang Pemimpin ingin mendapat keyakinan bahwa kepentingan mereka selalu dipikirkan dan diperjuangkan. Para pengikut ingin diyakinkan bahwa kata –kata yang diucapkan oleh Pemimpinnya dapat dipercaya dan bahwa mereka tidak usah takut akan ditinggal atau dikhianati dalam waktu menghadapi kesulitan – kesulitan. Dengan demikian antara yang dipikirkan dan apa yang dilakukan oleh Pemimpin haruslah ada Harmoni dan Kesatuan.
“ The greate man does not think before hand of his words that they may be greate. Not of his actions that they may be resolute, he simply speaks and does what is right “
Kita selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa segala sesuatu yang digariskan oleh Pemerintah selalu dapat kita kerjakan / laksanakan dengan sukses.

PANGESTU

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan

Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
mengapa Dia menitipkan padaku???

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,

Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…

TAT TWAM ASI

Umumnya manusia lebih memikirkan egonya sendiri. Seolah-olah dunia ini menjadi miliknya sendiri. Diberi satu minta dua, diberi dua minta tiga, diberi tiga minta seratus, diberi seratus minta satu juta dan seterusnya. Tidak ada kepuasan yang ada dalam diri seorang manusia. Tragisnya dari jutaan manusia yang ada di dunia ini jika satu dengan lainnya memiliki sifat egoisnya sendiri-sendiri, maka cepatlah rusak dunia ini. Bayangkan saja, jika sudah menguasai hutan, maka ia bisa bertindak seenaknya sendiri untuk mendapatkan keuntungan demi memuaskan egonya.    

Setiap agama yang ada di dunia ini tidak mengajarkan manusia untuk hidup sendiri-sendiri. Islam sendiri mengajarkan manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal satu dengan lainnya. Demikian juga Hindu yang terkenal dengan ajaran Tat Twam Asi. Arti sebenarnya dari Tat Twam Asi adalah "aku adalah engkau, engkau adalah aku." Intinya adalah engkau dan aku adalah sama.

Ajaran Tat Twam Asi ini juga dipraktekkan dalam perjuangan pemimpin India Mahatma Ghandi dalam memerangi penjajah Inggris di negeri tersebut. Kalau kita mempelajari Tat Twam Asi secara sekilas, maka hal itu tampak remeh. Padahal jika didalami, makna yang ada sangatlah besar.

Tidak ada perbedaan antara manusia satu dengan lainnya. Semuanya berasal dari satu yakni GUSTI KANG MURBEHING DUMADI. Dan nantinya jika kehidupan yang dilakoni di dunia ini sudah usai, maka makhluk hidup semuanya juga akan kembali ke satu, GUSTI INGKANG MOHO SUCI.

Dalam ajaran Tat Twam Asi tidak hanya terbatas antara manusia dengan manusia lainnya. Tetapi juga antara manusia dengan hewan dan tumbuhan. Seperti disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa ada dua hakekat manusia hidup di dunia ini.
1. Tansah Manembah Marang GUSTI ALLAH
2. Apik Marang Sak Padha-Padhaning Ngaurip.

Nah, apik marang sak padha-padhaning Ngaurip itu bukan hanya antara manusia yang satu dengan lainnya, tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Kalau tidak ada keperluan, janganlah menyakiti tumbuhan dan hewan. Pasalnya, tumbuhan dan hewan itu juga sama-sama hidup. Mereka juga bernyawa.

Jika kita bisa menjaga keharmonisan antara sesama manusia, hewan dan tumbuhan, maka kita sudah menerapkan HAMEMAYU HAYUNING BAWONO (berusaha membuat cantiknya dunia). Oleh karena itu, manusia harus hidup saling hormat menghormati antara manusia yang satu dengan lainnya. Kalau Anda ingin dihormati, maka Anda harus menghormati orang lain dulu. Janganlah kita merasa orang harus menghormati kita dan kita lebih pintar, lebih kaya dan lebih-lebih lainnya dari orang lain.

Dengan Begitu, kita sudah bisa mengenal dan lebih mendalami arti Tat Twam Asi dan Hamemayu Hayuning Bawono yang merupakan satu dari hakekat hidup yang ditugaskan GUSTI ALLAH pada kita.

HAKEKAT HONOCOROKO

HA = Hana hurip wening suci
         (Adanya hidup adalah kehendak yang Maha UCI)

NA = Nur candra,gaib candra,warsitaning candara
         (harapan manusia hanya selalu ke sinar Ilahi)

CA = Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi
         (satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal)

RA = Rasaingsun handulusih
         (rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani)

KA = Karsaningsun memayuhayuning bawana
         (hasrat diarahkan untuk kesejahteraan alam)

DA = Dumadining dzat kang tanpa winangenan
         (menerima hidup apa adanya)

TA = Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa
         (mendasar ,totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang       hidup)

SA = Sifat ingsun handulu sifatullah 
         (membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan)

WA = Wujud hana tan kena kinira
          (ilmu manusia hanya terbatas namun bisa juga tanpa batas)

LA  = Lir handaya paseban jati 
         (mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi)

PA  = Papan kang tanpa kiblat 
          (Hakekat Allah yang ada di segala arah)

DhA = Dhuwur wekasane endek wiwitane 
           (Untuk bisa di atas tentu dimulai dari dasar)

JA  = Jumbuhing kawula lan Gusti
         (selalu berusaha menyatu -memahami kehendakNya)

YA  = Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi
          (yakin atas titah /kodrat Ilahi)

NYA = Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki 
           (memahami kodrat kehidupan)

MA  = Madep mantep manembah mring Ilahi 
          (yakin - mantap dalam menyembah Ilahi)

GA  = Guru sejati sing muruki 
         (belajar pada guru sejati)

BA  = Bayu sejati kang andalani 
         (menyelaraskan diri pada gerak alam)

THA = Tukul saka niat 
         (sesuatu harus tumbuh dari niat)

NGA = Ngracut busananing manungso 
         (melepaskan egoisme pribadi-manusia)

Rabu, 10 April 2013

cinta terhalang jarak

aku ingin memeluk mu erat,
mencium kening kamu :’)
aku katakan ” aku menyayangi mu lahir batin”
klo bisa aku ingin bertmu orang tua kamu , :’)

tp mungkin itu suatu hari aku bisa seperti itu pd mu …
ini lah LDR .
aku d sni masih setia menunggu mu tp jika kamu d sna tergoda dg seseorang … aku bisa apa ? :’)
menangis …
termenung …
Allah sedang menguji “kita”
sejauh mna kah & siapakah yg setia …

Allah pasti mempertemukan “kita” klo kmu yakin & sllu brdo’a
mukjizat Allah tak terduga Semua indah pada waktuny .
aku percya & aku masih bertahan d sni untuk mu …

Apakah Sobat Juga Pernah Merasakan Hal yg sama ??

Semoga jodoh kita adalah terbaik untuk dunia & akhirat.

¤¤ Derita-nya Jadi Cowok Jelek ¤¤



Kalau cowok ganteng pendiam, cewek- cewek bilang : Woow, cool banget..
Kalau cowok jelek pendiam, cewek-cewek bilang : Ih kuper..

Kalau cowok ganteng jomblo, cewek-cewek bilang : Pasti dia perfeksionis..
Kalau cowok jelek jomblo, cewek-cewek bilang : Sudah jelas.. kagak laku..

Kalau cowok ganteng berbuat jahat, cewek- cewek bilang : Nobody’s perfect..
Kalau cowok jelek berbuat jahat, cewek- cewek bilang : Tampangnya aja udah
kriminal..

Kalau cowok ganteng nolongin cewe yang diganggu preman, cewek-cewek bilang :
Wuih, jantan.. kayak di filem-filem..
Kalau cowok jelek nolongin cewe kyang diganggu preman, cewek-cewek bilang : Pasti
premannya temennya dia..

Kalau cowok ganteng dapet cewek cantik,
cewek-cewek bilang : Klop… serasi banget…
Kalau cowok jelek dapet cewek cantik, cewek-
cewek bilang : Pasti main dukun..

Kalau cowok ganteng diputusin cewek,
cewek-cewek bilang : Jangan sedih, kan masih ada aku..
Kalau cowok jelek diputusin cewek, cewek- cewek bilang : ...(Terdiam, tapi telunjuknya
meliuk-liuk dari atas ke bawah)

Kalau cowok ganteng ngaku indo, cewek-cewek bilang : Emang mirip-mirip bule sih..
Kalau cowok jelek ngaku indo, cewek-cewek
bilang : Pasti ibunya Jawa, bapaknya robot..

Kalau cowok ganteng penyayang binatang,
cewek-cewek bilang : Perasaannya halus..
Penuh cinta kasih..
Kalau cowok jelek penyayang binatang,
cewek-cewek bilang : Sesama keluarga
emang harus menyayangi…

Kalau cowok ganteng bawa BMW, cewek-
cewek bilang : Matching.. Keren luar dalem..
Kalau cowok jelek bawa BMW, cewek-cewek
bilang : Mas, majikannya mana??

Kalau cowok ganteng males difoto, cewek-
cewek bilang : Pasti takut fotonya kesebar-
sebar..
Kalau cowok jelek males difoto, cewek- cewek
bilang : Nggak tega ngeliat hasil cetakannya
ya??

Kalau cowok ganteng naek motor gede,
cewek-cewek bilang : Wah, kayak lorenzo
lamas.. bikin lemas..
Kalau cowok jelek naek motor gede, cewek-
cewek bilang : Awas!! mandragade lewat..

Kalau cowok ganteng nuangin air ke gelas
cewek, cewek-cewek bilang : Ini baru cowok
gentlemen..
Kalau cowok jelek nuangin air ke gelas cewek,
cewek-cewek bilang : Naluri pembantu
emang gitu..

Kalau cowok ganteng bersedih hati, cewek-
cewek bilang : Let me be your shoulder to cry
on..
Kalau cowok jelek bersedih hati, cewek-
cewek bilang : Cengeng amat!!!…ini laki-laki
apa bukan sih?!!

INSPIRASI PANGESTU

Aku mempunyai pasangan hidup
Saat senang aku cari pasanganku
Saat sedih aku cari orang tua
Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku
Saat gagal aku ceritakan pada bapak

Saat bahagia aku peluk erat pasanganku
Saat sedih aku peluk erat ibuku
Saat liburan aku bawa pasanganku
Saat aku sibuk, anak kuantar ke rumah bapak

Saat sambut valentine, selalu beri hadiah pada pasangan.
Saat sambut hari ibu, aku cuma ucapkan “Selamat Hari ibu”
Selalu aku ingat pasanganku
Selalu ibu yang ingat aku
Setiap saat aku akan telpon pasanganku

Kalau ingat aku akan telpon orang tuaku
Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu

* Renungkan :
“Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja…bolehkah kau kirim uang untuk orang tuamu?
Ibu tdk mnta banyak, lima puluh ribu sebulan pun cukuplah”.
Berderai air mata jika kita mendengarnya . . .

Tapi kalau mereka sudah tiada . . . Ibu . . Ayah .. Aku Rindu . . . . Sangat Rindu . . . .

--== AKU MENCINTAIMU ==--



1. Saat kamu 5 thn, aku bilang aku cinta padamu kau bertanya "itu apa sih?"

2. Saat kamu 15 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu malu dgn muka memerah, menunduk dan tersenyum

3. Saat kamu 20 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu meletakkan kepalamu dipundakku, memegang tanganku, seolah takut aku akan menghilang.. dan pergi jauh

4. Saat kamu 25 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu menyiapkan sarapan, dan mencium keningku sambil berkata,"Sebaiknya kamu cepat makan, nanti terlambat"

5. saat kamu 30thn, aku bilang aku cinta padamu,.kamu menjawab, "klo kamu memang cinta padaku, pulanglah lebih awal dari kantor"

6. Saat kamu 40 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu membersihkan meja makan dan berkata, " baik sayang, tapi ini sudah waktunya membantu anak2x mengerjakannya tugasnya.."

7. Saat kamu 50 thn, aku bilang aku cinta padamu, kamu hanya tersenyum

8. Saat kamu 60 thn, aku bilang aku cinta padamu,..kamu asyik menjahit dan tertawa mendengarnya

9. Saat kamu 70 thn, aku bilang aku cinta padamu. Kita duduk berdua diatas kursi goyang. dengan kacamata sambil membacakan surat cinta yang pernah kamu buat 50 thn yang lalu... tangan kita saling berpegangan

10. Saat kamu 80 thn, kamu bilang kamu cintapadaku. Aku hanya diam tapi mataku berlinang air mata. hari itu adalah hari yang paling membahagiakan bagiku karena kamu bilang kamu cinta padaku!

coretan PANGESTU

Percaya saja, tidak ada orang yang bisa menjadi kekasih terbaikmu tanpa engkau menjadikanya yang terbaik.

Cinta itu sederhana,
jika engkau jujur dan setia,
maka engkau akan mendapatkan kebahagianyang mengalir dalam hidupmu.

namun, akan menjadi perih dan menyakitkan jika engkau mengkhianatinya dan menyakitinya.
karena segala sesuatunya akan memperoleh balasanya tersendiri.
So, hargai yang saat ini mencintaimu.

jangan sakiti dia, karena engkau tak akan mungkin menemukan seseorang yang tulus mencintaimu dengan ke

JAMAN EDAN

polahe wong Jawa kaya gabah diinteri
endi sing bener endi sing sejati
para tapa padha ora wani
padha wedi ngajarake piwulang adi
salah-salah anemani pati

tingkah laku orang Jawa seperti gabah ditampi
mana yang benar mana yang asli
para pertapa semua tak berani
takut menyampaikan ajaran benar
salah-salah dapat menemui ajal
banjir bandang ana ngendi-endi
gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni
gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni
marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti

banjir bandang dimana-mana
gunung meletus tidak dinyana-nyana, tidak ada isyarat dahulu
sangat benci terhadap pendeta yang bertapa, tanpa makan dan tidur
karena takut bakal terbongkar rahasianya siapa anda sebenarnya
.
pancen wolak-waliking jaman
amenangi jaman edan
ora edan ora kumanan
sing waras padha nggagas
wong tani padha ditaleni
wong dora padha ura-ura
beja-bejane sing lali,
isih beja kang eling lan waspadha

sungguh zaman gonjang-ganjing
menyaksikan zaman gila
tidak ikut gila tidak dapat bagian
yang sehat pada olah pikir
para petani dibelenggu
para pembohong bersuka ria
beruntunglah bagi yang lupa,
masih beruntung yang ingat dan waspada
.
ratu ora netepi janji
musna kuwasa lan prabawane
akeh omah ndhuwur kuda
wong padha mangan wong
kayu gligan lan wesi hiya padha doyan
dirasa enak kaya roti bolu
yen wengi padha ora bisa turu

raja tidak menepati janji
kehilangan kekuasaan dan kewibawaannya
banyak rumah di atas kuda
orang makan sesamanya
kayu gelondongan dan besi juga dimakan
katanya enak serasa kue bolu
malam hari semua tak bisa tidur
.
sing edan padha bisa dandan
sing ambangkang padha bisa
nggalang omah gedong magrong-magrong

yang gila dapat berdandan
yang membangkang semua dapat
membangun rumah, gedung-gedung megah
 .
wong dagang barang sangsaya laris, bandhane ludes
akeh wong mati kaliren gisining panganan
akeh wong nyekel bendha ning uriping sengsara

orang berdagang barang makin laris tapi hartanya makin habis
banyak orang mati kelaparan di samping makanan
banyak orang berharta namun hidupnya sengsara
.
wong waras lan adil uripe ngenes lan kepencil
sing ora abisa maling digethingi
sing pinter duraka dadi kanca
wong bener sangsaya thenger-thenger
wong salah sangsaya bungah
akeh bandha musna tan karuan larine
akeh pangkat lan drajat padha minggat tan karuan sebabe

orang waras dan adil hidupnya memprihatinkan dan terkucil
yang tidak dapat mencuri dibenci
yang pintar curang jadi teman
orang jujur semakin tak berkutik
orang salah makin pongah
banyak harta musnah tak jelas larinya
banyak pangkat dan kedudukan lepas tanpa sebab
.
bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret
sakilan bumi dipajeki
wong wadon nganggo panganggo lanang
iku pertandhane yen bakal nemoni
wolak-walike zaman

bumi semakin lama semakin sempit
sejengkal tanah kena pajak
wanita memakai pakaian laki-laki
itu pertanda bakal terjadinya
zaman gonjang-ganjing
.
akeh wong janji ora ditepati
akeh wong nglanggar sumpahe dhewe
manungsa padha seneng ngalap,
tan anindakake hukuming Allah
barang jahat diangkat-angkat
barang suci dibenci

banyak orang berjanji diingkari
banyak orang melanggar sumpahnya sendiri
manusia senang menipu
tidak melaksanakan hukum Allah
barang jahat dipuja-puja
barang suci dibenci
.
akeh wong ngutamakake royal
lali kamanungsane, lali kebecikane
lali sanak lali kadang
akeh bapa lali anak
akeh anak mundhung biyung
sedulur padha cidra
keluarga padha curiga
kanca dadi mungsuh
manungsa lali asale

banyak orang hamburkan uang
lupa kemanusiaan, lupa kebaikan
lupa sanak saudara
banyak ayah lupa anaknya
banyak anak mengusir ibunya
antar saudara saling berbohong
antar keluarga saling mencurigai
kawan menjadi musuh
manusia lupa akan asal-usulnya
.
ukuman ratu ora adil
akeh pangkat jahat jahil
kelakuan padha ganjil
sing apik padha kepencil
akarya apik manungsa isin
luwih utama ngapusi

hukuman raja tidak adil
banyak yang berpangkat, jahat dan jahil
tingkah lakunya semua ganjil
yang baik terkucil
berbuat baik manusia malah malu
lebih mengutamakan menipu
.
wanita nglamar pria
isih bayi padha mbayi
sing pria padha ngasorake drajate dhewe

wanita melamar pria
masih muda sudah beranak
kaum pria merendahkan derajatnya sendiri


 .
wong golek pangan pindha gabah den interi
sing kebat kliwat, sing kasep kepleset
sing gedhe rame, gawe sing cilik keceklik
sing anggak ketenggak, sing wedi padha mati
nanging sing ngawur padha makmur
sing ngati-ati padha sambat kepati-pati

tingkah laku orang mencari makan seperti gabah ditampi
yang cepat mendapatkan, yang lambat terpeleset
yang besar beramai-ramai membuat yang kecil terjepit
yang angkuh menengadah, yang takut malah mati
namun yang ngawur malah makmur
yang berhati-hati mengeluh setengah mati
.
cina alang-alang keplantrang dibandhem nggendring
melu Jawa sing padha eling
sing tan eling miling-miling
mlayu-mlayu kaya maling kena tuding
eling mulih padha manjing
akeh wong injir, akeh centhil
sing eman ora keduman
sing keduman ora eman

cina berlindung karena dilempari lari terbirit-birit
ikut orang Jawa yang sadar
yang tidak sadar was-was
berlari-lari bak pencuri yang kena tuduh
yang tetap tinggal dibenci
banyak orang malas, banyak yang genit
yang sayang tidak kebagian
yang dapat bagian tidak sayang
.
selet-selete yen mbesuk ngancik tutuping tahun
sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu
bakal ana dewa ngejawantah
apengawak manungsa
apasurya padha bethara Kresna
awatak Baladewa
agegaman trisula wedha
jinejer wolak-waliking zaman
wong nyilih mbalekake,
wong utang mbayar
utang nyawa bayar nyawa
utang wirang nyaur wirang

selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun
(sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu)
akan ada dewa tampil
berbadan manusia
berparas seperti Batara Kresna
berwatak seperti Baladewa
bersenjata trisula wedha
tanda datangnya perubahan zaman
orang pinjam mengembalikan,
orang berhutang membayar
hutang nyawa bayar nyawa
hutang malu dibayar malu
.
sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa
ngalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener
lawase pitung bengi,
parak esuk bener ilange
bethara surya njumedhul
bebarengan sing wis mungkur prihatine manungsa kelantur-lantur
iku tandane putra Bethara Indra wus katon
tumeka ing arcapada ambebantu wong Jawa

sebelumnya ada pertanda bintang pari
panjang sekali tepat di arah Selatan menuju Timur
lamanya tujuh malam
hilangnya menjelang pagi sekali
bersama munculnya Batara Surya
bebarengan dengan hilangnya kesengsaraan manusia yang berlarut-larut
itulah tanda putra Batara Indra sudah nampak
datang di bumi untuk membantu orang Jawa
.
dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan
wetane bengawan banyu
andhedukuh pindha Raden Gatotkaca
arupa pagupon dara tundha tiga
kaya manungsa angleledha

asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah Timur
sebelah timurnya bengawan
berumah seperti Raden Gatotkaca
berupa rumah merpati susun tiga
seperti manusia yang menggoda
.
akeh wong dicakot lemut mati
akeh wong dicakot semut sirna
akeh swara aneh tanpa rupa
bala prewangan makhluk halus padha baris, pada rebut benere garis
tan kasat mata, tan arupa
sing madhegani putrane Bethara Indra
agegaman trisula wedha
momongane padha dadi nayaka perang
perange tanpa bala
sakti mandraguna tanpa aji-aji

banyak orang digigit nyamuk,
mati banyak orang digigit semut, mati
banyak suara aneh tanpa rupa
pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar
tak kelihatan, tak berbentuk
yang memimpin adalah putra Batara Indra,
bersenjatakan trisula wedha
para asuhannya menjadi perwira perang
jika berperang tanpa pasukan
sakti mandraguna tanpa azimat
.
apeparap pangeraning prang
tan pokro anggoning nyandhang
ning iya bisa nyembadani ruwet rentenging wong sakpirang-pirang
sing padha nyembah reca ndhaplang,
cina eling seh seh kalih pinaringan sabda hiya gidrang-gidrang

bergelar pangeran perang
kelihatan berpakaian kurang pantas
namun dapat mengatasi keruwetan orang banyak
yang menyembah arca terlentang
cina ingat suhu-suhunya dan memperoleh perintah, lalu melompat ketakutan
.
putra kinasih swargi kang jumeneng ing gunung Lawu
hiya yayi bethara mukti, hiya krisna, hiya herumukti
mumpuni sakabehing laku
nugel tanah Jawa kaping pindho
ngerahake jin setan
kumara prewangan, para lelembut ke bawah perintah saeko proyo
kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda
landhepe triniji suci
bener, jejeg, jujur
kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong

putra kesayangan almarhum yang bermukim di Gunung Lawu
yaitu Kyai Batara Mukti, ya Krisna, ya Herumukti
menguasai seluruh ajaran (ngelmu)
memotong tanah Jawa kedua kali
mengerahkan jin dan setan
seluruh makhluk halus berada dibawah perintahnya bersatu padu
membantu manusia Jawa berpedoman pada trisula weda
tajamnya tritunggal nan suci
benar, lurus, jujur
didampingi Sabdopalon dan Noyogenggong
.
pendhak Sura nguntapa kumara
kang wus katon nembus dosane
kadhepake ngarsaning sang kuasa
isih timur kaceluk wong tuwa
paringane Gatotkaca sayuta

tiap bulan Sura sambutlah kumara
yang sudah tampak menebus dosa
dihadapan sang Maha Kuasa
masih muda sudah dipanggil orang tua
warisannya Gatotkaca sejuta
.
idune idu geni
sabdane malati
sing mbregendhul mesti mati
ora tuwo, enom padha dene bayi
wong ora ndayani nyuwun apa bae mesthi sembada
garis sabda ora gentalan dina,
beja-bejane sing yakin lan tuhu setya sabdanira
tan karsa sinuyudan wong sak tanah Jawa
nanging inung pilih-pilih sapa

ludahnya ludah api
sabdanya sakti (terbukti)
yang membantah pasti mati
orang tua, muda maupun bayi
orang yang tidak berdaya minta apa saja pasti terpenuhi
garis sabdanya tidak akan lama
beruntunglah bagi yang yakin dan percaya serta menaati sabdanya
tidak mau dihormati orang se tanah Jawa
tetapi hanya memilih beberapa saja
.
waskita pindha dewa
bisa nyumurupi lahire mbahira, buyutira, canggahira
pindha lahir bareng sadina
ora bisa diapusi marga bisa maca ati
wasis, wegig, waskita,
ngerti sakdurunge winarah
bisa pirsa mbah-mbahira
angawuningani jantraning zaman Jawa
ngerti garise siji-sijining umat
Tan kewran sasuruping zaman

pandai meramal seperti dewa
dapat mengetahui lahirnya kakek, buyut dan canggah anda
seolah-olah lahir di waktu yang sama
tidak bisa ditipu karena dapat membaca isi hati
bijak, cermat dan sakti
mengerti sebelum sesuatu terjadi
mengetahui leluhur anda
memahami putaran roda zaman Jawa
mengerti garis hidup setiap umat
tidak khawatir tertelan zama.
mula den upadinen sinatriya iku
wus tan abapa, tan bibi, lola
awus aputus weda Jawa
mung angandelake trisula
landheping trisula pucuk
gegawe pati utawa utang nyawa
sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan
sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda

oleh sebab itu carilah satria itu
yatim piatu, tak bersanak saudara
sudah lulus weda Jawa
hanya berpedoman trisula
ujung trisulanya sangat tajam
membawa maut atau utang nyawa
yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain
yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan
.
sirik den wenehi
ati malati bisa kesiku
senenge anggodha anjejaluk cara nistha
ngertiyo yen iku coba
aja kaino
ana beja-bejane sing den pundhuti
ateges jantrane kaemong sira sebrayat

pantang bila diberi
hati mati dapat terkena kutukan
senang menggoda dan minta secara nista
ketahuilah bahwa itu hanya ujian
jangan dihina
ada keuntungan bagi yang dimintai
artinya dilindungi anda sekeluarga
.
ing ngarsa Begawan
dudu pandhita sinebut pandhita
dudu dewa sinebut dewa
kaya dene manungsa
dudu seje daya kajawaake kanti jlentreh
gawang-gawang terang ndrandhang

di hadapan Begawan
bukan pendeta disebut pendeta
bukan dewa disebut dewa
namun manusia biasa
bukan kekuatan lain diterangkan jelas
bayang-bayang menjadi terang benderang
.
aja gumun, aja ngungun
hiya iku putrane Bethara Indra
kang pambayun tur isih kuwasa nundhung setan
tumurune tirta brajamusti pisah kaya ngundhuh
hiya siji iki kang bisa paring pituduh
marang jarwane jangka kalaningsun
tan kena den apusi
marga bisa manjing jroning ati
ana manungso kaiden ketemu
uga ana jalma sing durung mangsane
aja sirik aja gela
iku dudu wektunira
nganggo simbol ratu tanpa makutha
mula sing menangi enggala den leluri
aja kongsi zaman kendhata madhepa den marikelu
beja-bejane anak putu

jangan heran, jangan bingung
itulah putranya Batara Indra
yang sulung dan masih kuasa mengusir setan
turunnya air brajamusti pecah memercik
hanya satu ini yang dapat memberi petunjuk
tentang arti dan makna ramalan saya
tidak bisa ditipu
karena dapat masuk ke dalam hati
ada manusia yang bisa bertemu
tapi ada manusia yang belum saatnya
jangan iri dan kecewa
itu bukan waktu anda
memakai lambang ratu tanpa mahkota
sebab itu yang menjumpai segeralah menghormati,
jangan sampai terputus, menghadaplah dengan patuh
keberuntungan ada di anak cucu
.
iki dalan kanggo sing eling lan waspada
ing zaman kalabendu Jawa
aja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa
cures ludhes saka braja jelma kumara
aja-aja kleru pandhita samusana
larinen pandhita asenjata trisula wedha
iku hiya pinaringaning dewa

inilah jalan bagi yang ingat dan waspada
pada zaman kalabendu Jawa
jangan melarang dalam menghormati orang berupa dewa
yang menghalangi akan sirna seluruh keluarga
jangan keliru mencari dewa
carilah dewa bersenjata trisula wedha
itulah pemberian dewa
.
nglurug tanpa bala
yen menang tan ngasorake liyan
para kawula padha suka-suka
marga adiling pangeran wus teka
ratune nyembah kawula
angagem trisula wedha
para pandhita hiya padha muja
hiya iku momongane kaki Sabdopalon
sing wis adu wirang nanging kondhang
genaha kacetha kanthi njingglang
nora ana wong ngresula kurang
hiya iku tandane kalabendu wis minger
centi wektu jejering kalamukti
andayani indering jagad raya
padha asung bhekti

menyerang tanpa pasukan
bila menang tak menghina yang lain
rakyat bersuka ria
karena keadilan Yang Kuasa telah tiba
raja menyembah rakyat
bersenjatakan trisula wedha
para pendeta juga pada memuja
itulah asuhannya Sabdopalon
yang sudah menanggung malu tetapi termasyhur
segalanya tampak terang benderang
tak ada yang mengeluh kekurangan
itulah tanda zaman kalabendu telah usai
berganti zaman penuh kemuliaan
memperkokoh tatanan jagad raya
semuanya menaruh rasa hormat yang tinggi
 
 
Kalau dilihat di masa sekarang maka akan dapat dibenarkan ramalan prabu jayabaya ini :
1. Wong rebutan kekuasaan contoh dadi PNS gawe duwit Dadi DPR gawe duwit
2. Bocah jek patute sekolah wis gendong anak contoh LKMD lamar keri meteng disik
3. Wong salah ora di ukum contoh Koruptor banyak yang bebas. JJS
4. Wong usaha swasta podo bangkrut\
5. Arep nguyuh arep ngising bayar contoh ora onok WC umum gratis
6. Samubarang di pajeki contoh parkir motor di bayar
7. lan sakteruse opo yo

MEMORY 1998

Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah
Pernah kita sama sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah
Kau
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku
Sobat
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara
Dihati
lagu dari seorang yang tidak gila pangkat dan jabatan
Untuk Sebuah Nama
Seputih cinta ini ingin kulukiskan di dasar hatiku
Kesetiaan janjiku untuk pertahankan kasihku padamu
Bukalah mata hati
Ku masih cumbui bayang dirimu di dalam mimpi
Yang mungkin tak kan pernah membawamu di genggamku
Dirimu di hatiku, tak lekang oleh waktu
Meski kau bukan milikku
Intan permata yang tak pudar,
Tetap bersinar mengusik kesepian jiwaku
Ku coba memahami,
Bimbangnya nurani tuk pastikan semua
Tak akan ku ingkari,
Terlalu banyak cinta yang mengisi datang dan pergi
Namun tak pernah bisa,
Lenyapkanmu di benakku…

joko gundala

AKU yang sesungguhnya adalah perbendaharaan kata yang tersembunyi.

Jika engkau ingin menemui – KU
Selamilah ke dalam samudera batinmu paling dalam.
Yang Gelap dan Terangnya takkan terjangkau oleh pandangan mata Jasmanimu.
Karena AKU tidak berada di dalam gelap dan terangnya pandangan matamu yang PALSU dan MENYESATKAN jalanmu.
AKU adalah Spirit yang “ TULIS TANPO PAPAN KASUNYATAN “
AKU adalah Substansi yang “ GUMANTUNG TANPO CENTHELAN “
AKU adalah Esensi yang “ LUNGGUH DUMUNUNG neng BATIN sing SUCI “
Ketika AKU terkurung oleh badan jasmani.
AKU lah yang DZAHIR.
Mengejahwantah dalam ASMA, SIFAT dan AF’AL yang “ SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE “
Tetapi…., Ketika AKU mengurung dan menyelimuti badan Jasmani.
AKU lah yang BATIN.
Mengejahwantah dalam DZAT yang ” TAN KENO KINOYO NGOPO

Sopo to aku iki

Pitakonan kang rasah digawe pitakonan. Amargo pitakonan kuwi wis nggowo jawabane dhewe. Jawabane yo mung ono ing awak. Awak kang ora mung mligi wadag. Nanging awak kang nyawiji jiwo lan rogo.


Ono ing sak njerone rogo, ono jiwo. Jiwo kuwi kang diarani ruh.


Wong sing eling lan waspodo. Wis kudu murwani mawas karo sejatining diri kanthi ati kang wening. Sejatining diri yaiku anamung ruh kang lumaku ing sakndhuwure bumi. Yo aneng sakndhuwure jagat iki. Lumaku kanthi digawani ubo rampe kanggo ngupoyo urip lan panguripan. Ubo rampe kang ugo ora njaluk, nanging diparingi. Wadag, pikiran, howo nafsu, lan ponco ndriyo. Kabeh kanthi kersaning Pangeran, Gusti Allah SWT Kang Moho Kuwoso lan Moho Mirah. 

Ora ono ruh kang sadar lan nyengojo tumurun ing bumi iki. Amargo kuwi sakbanjure diarani insan, yaiku kang lalen. Lali marang sangkan paraning dumadi. Lali seko ngendi asale. Kabeh ngerti-ngerti wis manjing ono ing rogo kang mbrojol seko guwo garbo. Banjur lumaku nglakoni opo kang dadi pepestene, yo jodo, rejeki, lan pati. Lumaku kang ora suwe. Sak kedhepe mripat. Terus lap dicemplungake maneh ragane ing saknjeroning bumi.


Iku makno seko sejatining diri. Ora liyo yo anamung ruh kang kabuntel rogo. Ruh kang asale seko alam azali. Alame ruh sakdurunge ditumurunake aneng bumi. Alam azali kang ugo nduwe makno alam perjanjen. Panggonane ruh rikolo mantep ngucapke janji, yo kuwi janji menowo ing jagat iki mligi iman lan takwa, nglakoni ngibadah lan manembah ing Ngarso Gusti Kang Moho Tunggal, iyo iku Gusti Allah SWT. 

Sopo wae, kabeh wae, opo wae kang dadi gaweane, kepiye wae penganggone, ono ing ngendi wae panggonane, ora ono sing luput seko sejatining diri. Sejatining sopo to aku iki. Ananging sakbanjure ruh kang tumurun lan lumaku ing jagat iki, yo anamung kacacah dadi loro. Sing sepisan, ruh sing nurut marang pituduh kang ngelingke marang janjine rikolo ono ing alam azali. Sing kapindho, ruh sing mung sawantah nuruti bisikane syetan, howo nepsu sesat lan akal pikiran sing nerjang dhawuhe Gusti, nglirwak’ake pituduh sejatining diri. Pituduh kang nyoto. Yo qur’an lan hadist. Pituduh kang ndalanke menungso yo ruh iki, marang pepesten kang apik. Pepesten kang nggowo ruh didalanke marang janjine rikolo aneng alam azali.


Sakwise mawas marang sejatining diri. Sadar sopo to aku iki. Lan wis mahami seko ngendi asale, yo sangkan paraning dumadi. Sakbanjure mawas ing wasonone. Arep neng endi ruh iki sakrampunge lelakon nglalari jagat royo. Ora liyo, ruh iku bali maneh ono ing sejatining urip, urip kang sejati. Urip sakwise mati. Nerusake urip kang sakbenere, urip kang sak lawas-lawase. Ruh sing apik, sing nurut marang pituduh, bakal mulih neng panggonan kang sak apik-apik e. Ruh sing ora apik, sing ora nurut karo pituduh, bakal mulih neng panggonan kang sak olo-olo ne.


Kuwi kabeh yo sejatining diri, sopo to aku iki. Menowo wis mawas, opo maneh wis nemu opo kang dadi sejatining diri, kawulaning Gusti. Kudune wis ora kaget maneh karo opo wae kedadean. Yo kedadean kang dilakoni awak, ugo kedadean mobah mosik’ing ngalam ndonya. Dadine mung sakdermo nglakoni. Amargo kabeh kedadean ing jagat iki, mung wewayangan. Geber wewayangan kang dinggo nggodog ruh sing kabuntel wadag, tumuju bali ono ing uni, yo ora liyo anamung ruh kang lumaku mung sak oncatan wektu ono ing bumi iki. Sedelok, ananging nemtok’ake kahanan sakbanjure. Ojo pangling maneh karo opo wae. Pangkat, drajat, semat, tumurunan, kasugihan, kemelaratan, kabeh mung sandangan. Tumuju ndlosor kang kudune kanggo ngibadah, manembah mring Gusti Kang Akaryo Jagat.

Rabu, 03 April 2013

MASKUMAMBANG

Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang

Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang

Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan

KINANTI

Jabang bayi wodhing ati kinanti
Kinanti kinanten di tuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngrekso peparing gusti
Rina dumugeng wengi
Tan pegat piwulang siji
Dupi karso Agomo ageming aji
Dados priyayi ing teladan bumi

Terjemah:
Bayi adalah jembatan hati yang berharap tuntunan
Ditunutun, digandeng itu yang menjadi artinya
Bapak Ibu selalu bermodal teliti (telaten)
Merawat amanah Tuhan Yang Maha Esa
Dari Siang sampai Malam hari
Berharap menjadi manusia yang beragama berakhlak mulia
Berharap menjadi manusia yang dihargai dalam kehidupannya di muka Bumi

Kinanthi:Dituntun, digandeng


SINOM

Tembang sinom pangeran katon
Nyangking rina wengi mbabar lelakon
Rikolo bayi banyu gege wus keprabon
Najan gede nanging jiwa isih enom
Bedane wus ora turu nang pangkon
Pindo lakune dina mangulon
Satindake dadi lakon
Satindake dadi pitakon
Ywa nganti luput dadi layon

Sinom: Si-enom, nom-noman, remaja

Terjemah:
Nyanyian Remaja bagai penampakan sang pangeran
Membawa siang malam, membuka cita-citanya
Di saat bayi dimandikan dan menjadi remaja
Meskipun besar jasmaninya tetapi jiwanya masih muda
Yang membedakan, tidurnya tidak lagi dipangkuan
Seperti hari-hari berjalan ke arah barat
Setiap tindakannya menjadi lakon
Setiap tindakannya menjadi pertanyaan
Jika tidak hati-hati dapat tidak tertolong

DHANDANGGULO

Angen manis puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede dewasa salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom gampang kena reka
Mulo enom pikir gampang keno asmara
Mulo enom pikir gampang keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan mampu ngudar panca driya
Mung manis manis kang dadi sedya
Tan weruh manis pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka

Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda mudah terperdaya
Karena darah muda gampang kena asmara
Karena darah muda gampang tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak mampu membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu karena tak mampu membuka panca indera
Apabila manusia tak terurus......celaka

Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis

ASMARADANA

Pepajange tembang asmaradana
Panjange den arani asmara dahana
Werdine sifat janmo jroning asmara
Pinda padang rembulan padange rina
Wong enom tan waskito rusaking jiwa raga
Tan emut welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Dadi lakon keprabon pinda raja

Terjemah:
Hiasan tembang asmaradana
Singkatan dari asmara dahana (asmara yang berapi-api)
Rahasianya sifat manusia dalam asmara
Seperti terangnya rembulan terangnya matahari
Remaja yang tidak waspada merusakkan jiwa dan raga
Tak ingat pesan Bapak dan Ibunya
Api membakar, gelorakan lagu asmara
Menjadi lakon(tokoh idola), bagaikan raja berkuasa

Asmaradana: Asmara Dahana(api asmara, gelora cinta)

GAMBUH

Paribasan basa gampang nambuh
Banyubening ora weruh
Jejogetan turut dalan ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel ngaku gampang nambuh
Yen ta lara wus tekan abuh
Yen sare awan tangine tan krungu subuh
Kang tinandur ra ana kang diunduh
Bapa biyung njelih sora…….aduh

Terjemah:
Istilah bahasanya cuek, acuh tak acuh
Seperti air jernih yang tak terlihat
Menari sepanjang jalan tak merasa malu
Tak patuh pesan Bapak Ibu
Sulit berkata jujur, acuh tak acuh
Jika itu sakit, maka sudah bengkak dan kronis
Jika tidur, bangun siang, tak mendengar suara adzan subuh
Hasil perbuatannya itu banyak yang tak berguna
Bapak Ibu berteriak........ aduh!

Gambuh: Gampang Nambuh, Cuek:Acuh Tak Acuh

DURMA

Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoko duroko dursila
Dur iku durmogati dursosono duryudono
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena

Terjemah:
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
Seperti itu,
maksud pengertian sekenanya

PANGKUR

Kadya kesandung malih mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine Gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku Werdine macapat dudu turu nglindur
Urip kudu ngilo banyu bening sumur
Ati rasa pakarti wus tinandur
Ora akur pakarti udur kudu dicukur
Lakune ding ngepange arep mungkur
Kepesten nyangking kidung pangkur
Pangkur ngepange karep arep mungkur
Pinda lakune wus celak pegat umur
Pinda wadine mijil dongeng pangkur
Cilakane menus belis ninggal pitutur
Tan weruh ragane ancur
Kepetak jroning kubur

Terjemah:

Seperti tersandung, menengok ke belakang
Panjang jalan, panjangnya umur
Rahasia Tuhan, rahasia alam kubur
Membaca sifat, tak dibaca ngawur
Itu maksud Mocopat, bukan tidur mengigau
Hidup perlu bercermin pada air sumur yang bening
Hati merasa telah menanam benih kebaikan
Tak sepakat, perilaku tercela, berani mencukur
Perjalanan haria, bercabangnya pikir karena telah uzur
Kepastian membawa, memahami tembang Pangkur
Pangkur, hidup dipersimpangan masa remaja dan masa tua
Sepertinya perjalanan dekat dengan kematian
Seperti rahasia lagu Mijil sampai pada Pangkur
Celaka.... manusia tak berbudi, meninggalkan pesan-pesan orang tuanya
Tak mengerti disaat raga akan hancur
Karena dikubur dalam tanah

Pangkur: Ngepang Mungkur, Bercabang menjelang uzur

MEGATRUH

Ana pegat ora aruh-aruh
Ana pegat ora ana sing weruh
Wit bondo uwoh dosa tan wanuh
Wis lali crita nabi Nuh
Urip tan mampu ngudar kawruh
Urip ngumbar uyuh
Dupi eling raring puspita megatruh
Jroning Mijil tumekeng sinom pupuh
Alam batin mangsih mungsuh
Alam padang tan ngangsu kawruh
Yen wus tumekeng raga pegatan ruh
Raga sukma dumunung ora weruh
Gara-gara tan esti gusti paring dawuh

Terjemah:
Perpisahan tak pernah memberi tahu
Perpisahan tak ada yang tahu
Dunia materi berbuah dosa, tak mengerti
Tak ingat cerita nabi Nuh
Hidup tak mampu memahami baik dan buruk
Hidup hanya kencing di sembarang tempat

Ketika ingat menjelang ajal
Saat lahir dan hidup dalam dunia remaja
Dalam jiwa bertemu musuh
Dalam kehidupan tidak menimba pengetahuan
Jika sukma dan raga berpisah
Tak tahu kemana sukma pergi dan kemana raga berada
Akibat tak pernah memperhatikan perintah Tuhan

Megatruh: Megat ruh, Memisah ruh dari raga

POCUNG

Ana surya suntrut medal saking timur
Ono mego takon padange wurung
Ana gelo gelane Bapa Biyung
Ana pitakon mlayu sakulon gunung
Kang nunggoni deleg-deleg bingung
Raga katata ngalor mujur
Jroning peteng sepi samun
Ngindit dosa gede sak gunung
Tan weruh sukmo dumunung
Pucung werdine gempita agung
Pucung pocong werdine ayun

Terjemah:

Ada mentari bersinar kelabu dari timur
Ada mega bertanya:”mengapa surya tak jadi bersinar?”
Ada yang merasa kecewa, kecewanya Bapak dan Ibu
Ada kata tanya berlari ke sebelah baratnya gunung
Yang menunggu ibarat arca orang bingung
Saat raga dihadapkan membujur ke arah utara
Dalam gelap gulita dan sunyi
Memikul beban dosa seberat gunung
Tak tahu sukma bersemayam dimana?
Pocung artinya kematian yang menjadi rahasia Alam Raya
Pocung artinya batas akhir kehidupan manusia

Pocung: Orang mati dikafani(dipocong)

WIRANGRONG

Laku ngancani dino wus putus layon
Sambat sapa yen wus manjing ngerong
Mlarat sugih Pangkat tumekeng garong
Nora mandang drajating uwong
Tiba wurung kadung kapetak ngerong
Jagat gumelar kebak pitakon
Jagat gumelar dikiro keprabon
Jagat gumelar kebak lakon
Jagat gumelar kersane Hyang Manon

Terjemah:
Jalan berteman hari, terputus kematian
Mau minta tolong siap kalau sudah dikuburkan
Dari yang melarat, yang kaya, yang berpangkat sampai perompak
Tak memandang derajad manusia
Mau menyesal tetapi terlanjur sudah dikubur
Alam raya penuh rahasia dan pertanyaan
Alam raya penuh sejarah/cerita
Alam raya kehendak Yang Maha Kuasa

PUNGKASAN

Mangkono werdine macopat
Gyo ngerti mring anane sifat
Sifat lahir sifat urip sifat wafat
Yen wus manuh pepesten jagat
Langit peteng padang sumilak
Ing tawang obyor lintang katah
Yen ati mampu natah manah
Kadya kang ginurit wursito wara
Jroning tembang dolanan

Terjemah:
Itu cerita tentang arti tembang Mocopat
Segera belajar untuk tahu tentang sifat hidup
Yakni: sefat lahir, sifat hidup, sifat mati
Agar memahami kepastian alam
Ibarat, Langitnya gelap, namun terang benderang
di angkasa bertaburan bintang bersinar
Jika hati mampu mengukir rasa
Seperti sastra indah, puisi kitab suci
Dalam tembang dalam permainan

Terang bintang di angkasa memandang
Sorot terang ibarat siang hari
Hidup tak lama, lalu mengapa banyak rugi?
Tak mampu menjaga jiwa dan raga
Jika tak mau menuntut ilmu


LIR-ILIR

Lir ilir-lir ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh penganten anyar

Cah angon-cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro dodotiro
Kumitir bedahing pinggir
Dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore

Pumpung padang rembulane
Pumpung jembar kalangane
Yo surak o surak hore

Gumebyar lintang nglaras ing tawang
Cemlorot wulan padang pindo yayah rina
Urip tan suwe, katah tunanipun
Raga sukmo ngrekso tan mampu

Terjemah:
Angin semilir terasa nyaman
Tanaman sudah mulai tumbuh
Subur rindang daun berwarna hijau
Dikira sepasang penganting baru

Anak-anak Penggembala
Panjatkan belimbing itu
Meski licin tetap memanjat
Untuk memncuci ingus hidungmu

Ingus-ingus di hidungmu
Selalu basah dan mengalir di ujung hidung
Bersihkan dan buanglah
Untuk hadir, menghadap nanti sore

Selagi rembulan bersinar terangnya
Selagi pelangi melingkari rembulan
Semangatlah, semangatlah

JAMAN EDAN

Tawang gumelar agung
Semilir samirana tan ana rerindu
Ati nglambrang ketangsang tanpa ruh
Legeg-legeg amarikelu sedeku
Mejo kursi siji kendi ora kebak toga kancaku
Nyawang sangga wang langit tawang biru

Ndudut ati sumedat dada puluhan yuta utangku
Waspa ndadidir lekuking irung
Anak wis umur sekolah wurung
Dolan playon turut lurung
Aduh biyung

Duh gusti ingkang moho agung kumecap lati tumekeng dada ngilu
Apa iki jaman edan temurun?

Ewuh ayo pambudi laku
Ana kudu ngedan tiru-tiru
Elu-elu melu ngatut lakune nafsu
Oh……ragaku
Oh........ nyawaku
Melas iro lumaku

Landunge nafas sukmaku
Nyiram adem mring karep kesusu
Eling welinge bapa biyung
Eling marang Hyang wiku
Begjane kang lali mangsih-kesiku
Luwih begja eling waspada satuhu

Terjemah:
Saat langit menggelar keindahan yang Agung
Angin bercengkerama tak ada yang ganggu
Hati melamun jauh tanpa tujuan
Bagai arca yang diam membisu
Satu meja,satu kursi, sekendi air sebagai temanku
Melamun memandang langit biru

Hati gundah, dada sakit hutang puluhan juta
Air mata mengalir di lekuk hidung
Anak dan berumur tak jadi seko

MEMAHAMI MAKNA TEMBANG MOCOPAT

Pengantar:
Bagi saya karya ini adalah karya besar yang penuh dengan nasehat kehidupan. Diciptakan melalui kajian yang mendalam atas landasan sosiologis dan filsafat jawa. Bersama teman yang dulu juga pernah menjadi seorang guru, selama lebih dari dua tahun saya mencoba membenahi untaian syair, menerjemahkan ulang secara bolak balik (dari bahasa jawa ke Indonesia dan sebaliknya) demi mendapatkan sebait syair yang berat maknanya. Saya bersama teman (Emdi: Jumadi, Mantan anggota DPRD II Batang dari fraksi PDI), bermaksud mengkaji karya-karya besar para pujangga, kanjeng sunan, dan filosof jawa lainnya serta menyempurnakan karya ini demi kelestarian dunia kesastraan jawa.

Mudah-mudahan kesukaan saya pada tembang Mocopat dan kemampuan Om Emdi dalam berbahasa Jawa mampu memberi energi yang besar dalam berkarya terus menerus sehingga Kidung Panguripan pada akhirnya dapat menjadi buku panutan dan kumpulan sastra jawa yang berguna bagi para pembaca. Selamat membaca dan merenungkan......                                                                 
renungan kehidupan


Batang Berkembang
Disitulah aku bertanam
Menabur benih pengetahuan
Menabur pupuk keteladanan
Agar tumbuh kemajuan
Sampai saat putera negeri
Memetik buah kejayaan

MACAPAT I
Padang rembulane kembang arum
Wengi gumelar tabuh samun
Moco ati eling ing kalbu
Sukmo nafas pas di dudut landung
Tepis wiring ndalu sepi suwung
Ono tembang mecah ati ngalamun
Ngudar werdi wadine Hyang Agung

Jroning tembang mijil, maskumambang
Kinanti tekan sinom den gulang
Sinom lelumban manise tembang
Dandanggula, asmaradana ngudang
Durma gambuh ngagar pedang
Pangkur paring pitutur padang
Megatruh pucung ngadang ing dalan
Wirangrong nganggit crita pepindan
Tan wurung dadi dongeng ing dalan

Terjemah:
Dalam tembang Mijil , Maskumambang
Kinanti dan Sinom bersifat mengajarkan kebaikan
Sinom, bersukaria dalam masa remaja
Dimanja dalam angan-angan manis (api cinta)
Sehingga menjadi emosional
Dalam tembang pangkur ada pelajaran yang berharga
Kalau tidak memperhatikan akan mati sia-sia
Hanya jadi bahan crita anak cucu dan semua orang

Iku macapat paring weling
Macapat maca sifat margane eling
Eling sangkan paraning dumadi
Weruh kawruh tan titi permati
Jrong alam donya gemelare bumi
Jrong batin gemelare ati
Iku kang sinandang pasti
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya Ma ga bha tha nga

Terjemah:
Itu makna pesan tembang Mocopat
Mocopat berarti membaca sifat
Tahu asal-usul kehidupan dan kematian
Tahu dan memperhatikan
Dalam hidup di dunia
Juga dalam kehidupan batin
Itu pasti
Seperti maksud: Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La
Pa Da Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga

MACAPAT II


Serat Ha na ca ra ka
Kacipta munggahing dadi duta
Manungsa sukma lan raga
Ala becik sandange donya
Mampu medar limang perkara

Terjemah:
Surat Ha Na Ca Ra Ka
Tercipta sebagai duta
Dalam manusia itu ada jiwa dan raga
Maksudnya baik dan buruk ada di dalamnya
Mampu mengupas lima sifat baik dan buruk

Da ta sa wa la kang dadi wadi
Janina tan bisa suwala pasti
Ya dzat tan suwala kang dadi werdi
Ing antara panyuwun lan kersane gusti
Manungsa wajib ngabekti

Terjemah:
Rahasia Da Ta Sa Wa La
Manusia tak mampu mengingkarinya
Ya zat yang tidak mampu menolak kehendak Tuhan
Antara kemauan manusia dan kemauan Tuhan
Manusia wajib berbakti

Pa dha ja ya nya sifatipun
Sifat loro sak jodo tan wurung sampun
Yen gampang luwih gampangipun
Yen angel angel kalangkung
Kabucal siti tangeh lamun

Terjemah:
Sifat sama kuatnya
Dua sifat berlawanan tidak dapat dihindarkan
Mudah untuk memilih
Sulit untuk menentukan
Dibuang satu tidak mungkin

Ma ga ba tha nga kang akhire
Bareng murka sukma raga pagete
Mangsuli crita kebak reronce
Ala becik dadi sanguine
Neraka apa suwarga dununge

Terjemah:
Sukma raga akhirnya jadi bangkai
Bersamaan pisahnya sukma dengan raga
Menjawab rumitnya rahasia cerita
baik dan buruk adalah hasil perbuatan
Di neraka maupun di surga


MIJIL

Jroning peteng sangkaning dumadi
Porang jabang bayi kersane gusti mijil
Sinebut mijil metu ugo lahir
Mijil dalane jalu dalane estri
Mijil ngunduh woh pakarti
Mijil ponang nangis cenger ndodog bum
Dados bayi wading ati
Bapa biyung mbopong asih
Bapa biyung ngudang ring wengi

Terjemah:
Dari gelap asalnya hidup manusia
Kelahiran bayi kehendak yang Kuasa
Dinamakan Mijil artinya lahir
Lahir bisa laki-laki, bisa juga perempuan
Lahir karena buah perbuatan
Lahir bayi menangis,sebagai tanda kehidupan di alam nyata
Jadi bayi tambatan hati
Bapak Ibu merawat penuh kasih sayang
Bapak Ipu memanjakan siang malam

Mijil=Lahir

MASKUMAMBANG

Maskumambang dadi tembang
Menyuhake polahe sang ponang
Angiedung Mijil ponang den kudang
Guyune ponang suka kang nyawang
Tan mbedakno wadon apa lanang
Ati bungah bapa biyung padang
Ati nangis kelangan sang ponang
Crita ginurit jroning maskumambang

Terjemah:
Maskumambang sebagai lagu
Membuat terharu (bahagia) setiap gerak sang bayi
Menghibur dengan berharap dari kelahiran sang bayi
Senyumnya bayi membuat senang yang melihatnya
Tak membedakan laki-laki ataupun perempuan
Orang tua sangat bahagia
(Di saat bayi tak berumur panjang)hati sedih tak terkirakan
Semua cerita tak terumpamakan dalam tembang dan syair maskumambang

Maskumambang: Emas terapung, air mata, mengaharukan

KINANTI

Jabang bayi wodhing ati kinanti
Kinanti kinanten di tuntun kang dadi werdi
Bapa biyung pawitan titi
Ngrekso peparing gusti
Rina dumugeng wengi
Tan pegat piwulang siji
Dupi karso Agomo ageming aji
Dados priyayi ing teladan bumi

Terjemah:
Bayi adalah jembatan hati yang berharap tuntunan
Ditunutun, digandeng itu yang menjadi artinya
Bapak Ibu selalu bermodal teliti (telaten)
Merawat amanah Tuhan Yang Maha Esa
Dari Siang sampai Malam hari
Berharap menjadi manusia yang beragama berakhlak mulia
Berharap menjadi manusia yang dihargai dalam kehidupannya di muka Bumi

Kinanthi:Dituntun, digandeng


SINOM

Tembang sinom pangeran katon
Nyangking rina wengi mbabar lelakon
Rikolo bayi banyu gege wus keprabon
Najan gede nanging jiwa isih enom
Bedane wus ora turu nang pangkon
Pindo lakune dina mangulon
Satindake dadi lakon
Satindake dadi pitakon
Ywa nganti luput dadi layon

Sinom: Si-enom, nom-noman, remaja

Terjemah:
Nyanyian Remaja bagai penampakan sang pangeran
Membawa siang malam, membuka cita-citanya
Di saat bayi dimandikan dan menjadi remaja
Meskipun besar jasmaninya tetapi jiwanya masih muda
Yang membedakan, tidurnya tidak lagi dipangkuan
Seperti hari-hari berjalan ke arah barat
Setiap tindakannya menjadi lakon
Setiap tindakannya menjadi pertanyaan
Jika tidak hati-hati dapat tidak tertolong

DHANDANGGULO

Angen manis puspito lagu ngetus samirana
Tabuh wektu ngetung dina
Ponang gede dewasa salin salaga
Wani mbeka ngugung salira
Mbekane sang enom gampang kena reka
Mulo enom pikir gampang keno asmara
Mulo enom pikir gampang keno goda
Karep duwur sundulangit kemul mego
Tan mampu ngudar panca driya
Mung manis manis kang dadi sedya
Tan weruh manis pahit isening donya
Lamun jroning jiwa tan pirsa panca driya
Dadi menus……..cilaka

Terjemah:
Melamunkan keindahan, bersama nyanyian dan angin semilir
Detak waktu menghitung hari
Sang bayi menjadi remaja berubah sifatnya
Berani kepada orang tua, menuruti hawa nafsunya
Itulah sebabnya remaja muda mudah terperdaya
Karena darah muda gampang kena asmara
Karena darah muda gampang tergoda
Angan-angan setinggi langit, berselimut mega
Tak mampu membuka panca indera
Angan-angan hanya yang manis-manis saja
Tak tahu pahit getirnya hidup di dunia
Sekali lagi, itu karena tak mampu membuka panca indera
Apabila manusia tak terurus......celaka

Dhandanggulo: Berangan-angan yang manis-manis

ASMARADANA

Pepajange tembang asmaradana
Panjange den arani asmara dahana
Werdine sifat janmo jroning asmara
Pinda padang rembulan padange rina
Wong enom tan waskito rusaking jiwa raga
Tan emut welinge ibu lan rama
Agni ngobong ati ngidung asmara
Dadi lakon keprabon pinda raja

Terjemah:
Hiasan tembang asmaradana
Singkatan dari asmara dahana (asmara yang berapi-api)
Rahasianya sifat manusia dalam asmara
Seperti terangnya rembulan terangnya matahari
Remaja yang tidak waspada merusakkan jiwa dan raga
Tak ingat pesan Bapak dan Ibunya
Api membakar, gelorakan lagu asmara
Menjadi lakon(tokoh idola), bagaikan raja berkuasa

Asmaradana: Asmara Dahana(api asmara, gelora cinta)

GAMBUH

Paribasan basa gampang nambuh
Banyubening ora weruh
Jejogetan turut dalan ewuh
Bapa biyung weling ora patuh
Angel ngaku gampang nambuh
Yen ta lara wus tekan abuh
Yen sare awan tangine tan krungu subuh
Kang tinandur ra ana kang diunduh
Bapa biyung njelih sora…….aduh

Terjemah:
Istilah bahasanya cuek, acuh tak acuh
Seperti air jernih yang tak terlihat
Menari sepanjang jalan tak merasa malu
Tak patuh pesan Bapak Ibu
Sulit berkata jujur, acuh tak acuh
Jika itu sakit, maka sudah bengkak dan kronis
Jika tidur, bangun siang, tak mendengar suara adzan subuh
Hasil perbuatannya itu banyak yang tak berguna
Bapak Ibu berteriak........ aduh!

Gambuh: Gampang Nambuh, Cuek:Acuh Tak Acuh

DURMA

Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoko duroko dursila
Dur iku durmogati dursosono duryudono
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena

Terjemah:
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
Seperti itu,
maksud pengertian sekenanya

PANGKUR

Kadya kesandung malih mungkur
Dawane dalan dawane umur
Wadine Gusti wadine kubur
Sifat tan bisa di waca ngawur
Iku Werdine macapat dudu turu nglindur
Urip kudu ngilo banyu bening sumur
Ati rasa pakarti wus tinandur
Ora akur pakarti udur kudu dicukur
Lakune ding ngepange arep mungkur
Kepesten nyangking kidung pangkur
Pangkur ngepange karep arep mungkur
Pinda lakune wus celak pegat umur
Pinda wadine mijil dongeng pangkur
Cilakane menus belis ninggal pitutur
Tan weruh ragane ancur
Kepetak jroning kubur

Terjemah:

Seperti tersandung, menengok ke belakang
Panjang jalan, panjangnya umur
Rahasia Tuhan, rahasia alam kubur
Membaca sifat, tak dibaca ngawur
Itu maksud Mocopat, bukan tidur mengigau
Hidup perlu bercermin pada air sumur yang bening
Hati merasa telah menanam benih kebaikan
Tak sepakat, perilaku tercela, berani mencukur
Perjalanan haria, bercabangnya pikir karena telah uzur
Kepastian membawa, memahami tembang Pangkur
Pangkur, hidup dipersimpangan masa remaja dan masa tua
Sepertinya perjalanan dekat dengan kematian
Seperti rahasia lagu Mijil sampai pada Pangkur
Celaka.... manusia tak berbudi, meninggalkan pesan-pesan orang tuanya
Tak mengerti disaat raga akan hancur
Karena dikubur dalam tanah

Pangkur: Ngepang Mungkur, Bercabang menjelang uzur

SEBUAH RENUNGAN YANG MENDALAM AKAN KEHIDUPAN


Batang Berkembang
Disitulah aku bertanam
Menabur benih pengetahuan
Menabur pupuk keteladanan
Agar tumbuh kemajuan
Sampai saat putera negeri
Memetik buah kejayaan

MACAPAT I
Padang rembulane kembang arum
Wengi gumelar tabuh samun
Moco ati eling ing kalbu
Sukmo nafas pas di dudut landung
Tepis wiring ndalu sepi suwung
Ono tembang mecah ati ngalamun
Ngudar werdi wadine Hyang Agung

Jroning tembang mijil, maskumambang
Kinanti tekan sinom den gulang
Sinom lelumban manise tembang
Dandanggula, asmaradana ngudang
Durma gambuh ngagar pedang
Pangkur paring pitutur padang
Megatruh pucung ngadang ing dalan
Wirangrong nganggit crita pepindan
Tan wurung dadi dongeng ing dalan

Terjemah:
Dalam tembang Mijil , Maskumambang
Kinanti dan Sinom bersifat mengajarkan kebaikan
Sinom, bersukaria dalam masa remaja
Dimanja dalam angan-angan manis (api cinta)
Sehingga menjadi emosional
Dalam tembang pangkur ada pelajaran yang berharga
Kalau tidak memperhatikan akan mati sia-sia
Hanya jadi bahan crita anak cucu dan semua orang

Iku macapat paring weling
Macapat maca sifat margane eling
Eling sangkan paraning dumadi
Weruh kawruh tan titi permati
Jrong alam donya gemelare bumi
Jrong batin gemelare ati
Iku kang sinandang pasti
Ha na ca ra ka
Da ta sa wa la
Pa da ja ya nya Ma ga bha tha nga

Terjemah:
Itu makna pesan tembang Mocopat
Mocopat berarti membaca sifat
Tahu asal-usul kehidupan dan kematian
Tahu dan memperhatikan
Dalam hidup di dunia
Juga dalam kehidupan batin
Itu pasti
Seperti maksud: Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La
Pa Da Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga

MACAPAT II


Serat Ha na ca ra ka
Kacipta munggahing dadi duta
Manungsa sukma lan raga
Ala becik sandange donya
Mampu medar limang perkara

Terjemah:
Surat Ha Na Ca Ra Ka
Tercipta sebagai duta
Dalam manusia itu ada jiwa dan raga
Maksudnya baik dan buruk ada di dalamnya
Mampu mengupas lima sifat baik dan buruk

Da ta sa wa la kang dadi wadi
Janina tan bisa suwala pasti
Ya dzat tan suwala kang dadi werdi
Ing antara panyuwun lan kersane gusti
Manungsa wajib ngabekti

Terjemah:
Rahasia Da Ta Sa Wa La
Manusia tak mampu mengingkarinya
Ya zat yang tidak mampu menolak kehendak Tuhan
Antara kemauan manusia dan kemauan Tuhan
Manusia wajib berbakti

Pa dha ja ya nya sifatipun
Sifat loro sak jodo tan wurung sampun
Yen gampang luwih gampangipun
Yen angel angel kalangkung
Kabucal siti tangeh lamun

Terjemah:
Sifat sama kuatnya
Dua sifat berlawanan tidak dapat dihindarkan
Mudah untuk memilih
Sulit untuk menentukan
Dibuang satu tidak mungkin

Ma ga ba tha nga kang akhire
Bareng murka sukma raga pagete
Mangsuli crita kebak reronce
Ala becik dadi sanguine
Neraka apa suwarga dununge

Terjemah:
Sukma raga akhirnya jadi bangkai
Bersamaan pisahnya sukma dengan raga
Menjawab rumitnya rahasia cerita
baik dan buruk adalah hasil perbuatan
Di neraka maupun di surga